Senin 04 Jul 2022 14:01 WIB

Meski Naik, Kasus Covid-19 di Indonesia Masih di Bawah Positivity Rate WHO

Hingga 3 Juli, tercatat kasus harian di Indonesia sebanyak 1.614 kasus.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Gita Amanda
Virus Covid-19 (ilustrasi). Kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan beberapa waktu terakhir, namun masih di bawah positivity rate WHO.
Foto: www.pixabay.com
Virus Covid-19 (ilustrasi). Kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan beberapa waktu terakhir, namun masih di bawah positivity rate WHO.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan beberapa waktu terakhir. Hingga 3 Juli, tercatat kasus harian di Indonesia sebanyak 1.614 kasus.

 

Baca Juga

"Secara kasus harian per 3 Juli di Indonesia ada 1.614 kasus dan kita lihat bahwa kasus tersebut tentunya masih di bawah daripada positivity rate WHO yang di 5 persen," ujar Airlangga dalam konferensi persnya secara daring, Senin (4/7/2022).

Airlangga mengatakan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia juga masih di bawah negara-negara lain. Berdasarkan seven day moving average, Amerika Serikat terdapat 16.304 kasus, Australia 32.116 kasus, India 16.065, Singapura 8.266, Malaysia 2.384, Thailand 2.278 dan Indonesia 1.939.

Meski demikian, Airlangga mengingatkan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penularan Covid-19 berlanjut. "Terkait dengan penanganan Covid-19 bahwa pandemi Covid belum berakhir. kita lihat beberapa negara dalam seven days moving Average (alami kenaikan)," kata Airlangga.

Dia menambahkan, dari reproduksi efektif kasus di luar Jawa Bali, Sumatera masih di angka 1,08, kemudian Nusa Tenggara, Kalimantan dan Sulawesi di angka 1,11, dan Maluku Papua 0,99. Sementara dari segi kasus secara nasional 1.614, Jawa Bali masih mewakili mayoritas atau 95 persen, yaitu 1.579 kasus, sedangkan luar Jawa Bali 35 kasus atau 4,07 persen.

"Kalau kita lihat dari kasus harian tertinggi di luar Jawa Bali adalah Kalimantan Selatan, dan Sumatera Utara, masing-masing 77 dan 67," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement