REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TENGAH -- PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyatakan pergerakan penumpang saat ini masih tetap stabil, meski harga tiket pesawat mengalami kenaikan atau mahal. Penumpang di bandara tersebut stabil di 6.000 per hari.
"Penumpang relatif stabil di angka 6.000 penumpang per hari di bulan Mei maupun bulan Juni 2022," kata Humas PT Angkasa Pura Bandara Lombok, Arif Haryanto di Praya, Senin (4/7/2022).
Ia menilai tingginya harga tiket pesawat disebabkan jumlah pesawat yang beroperasi saat ini masih sedikit. Padahal permintaan mulai meningkat.
Sebagai contoh, saat ini, Garuda Indonesia hanya mengoperasikan sekitar 33 pesawat. Padahal sebelumnya, ada 129 pesawat yang beroperasi.
"Tingginya demand dan rendahnya supply menyebabkan tarif pesawat tinggi," katanya.
Kendati harga tiket pesawat ini cukup mahal, menurut dia, jumlah penumpang yang berangkat dan yang datang di Bandara Lombok masih stabil atau tidak ada penurunan bila dibandingkan saat harga tiket sebelum naik. "Intinya saat ini masih stabil," katanya.
Pihaknya juga tidak bisa menghitung persentase kenaikan harga tiket saat ini, karena harga tiket setiap hari berubah atau bervariasi. Selain itu, persentase kenaikan itu tergantung dari kebijakan maskapai.
"Beda hari, beda maskapai, beda harganya," katanya.
Untuk diketahui, harga tiket pesawat dari Bandara Lombok menuju Jakarta saat ini Rp 1,4 juta dan dari Bandara Lombok menuju Surabaya Rp 900 ribu. Sementara, harga tiket Lombok-Bali rata-rata Rp 1 Juta.