Senin 04 Jul 2022 15:35 WIB

Kapal Perangnya Masuki Wilayah Pulau Sengketa, Jepang Protes China

China belum secara resmi memberikan respons atas protes yang dilayangkan Tokyo.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
 Pulau Minamikojima (depan), Kitakojima (kanan tengah) dan Uotsuri (belakang) yang terletak di Laut Cina Timur, di Jepang disebut pulau Senkaku sedangkan di Cina Diaoyu. Pemerintah Jepang melayangkan protes kepada China karena kapal angkatan laut negara tersebut berlayar di dekat pulau-pulau yang dipersengketakan kedua belah pihak di Laut China Timur.
Foto: AP
Pulau Minamikojima (depan), Kitakojima (kanan tengah) dan Uotsuri (belakang) yang terletak di Laut Cina Timur, di Jepang disebut pulau Senkaku sedangkan di Cina Diaoyu. Pemerintah Jepang melayangkan protes kepada China karena kapal angkatan laut negara tersebut berlayar di dekat pulau-pulau yang dipersengketakan kedua belah pihak di Laut China Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pemerintah Jepang melayangkan protes kepada China karena kapal angkatan laut negara tersebut berlayar di dekat pulau-pulau yang dipersengketakan kedua belah pihak di Laut China Timur. Jepang menyebut daerah itu dengan nama Senkaku. Sementara Beijing menamainya Diaoyu.

Kementerian Pertahanan Jepang mengungkapkan, sekitar pukul 07.44 pagi pada Senin (4/7/2022), sebuah kapal fregat milik angkatan laut China terpantau memasuki wilayah perairan negara tersebut. Kapal itu berlayar dekat salah satu pulau di Senkaku.

Baca Juga

“Kami menyatakan keprihatinan serius dan mengajukan protes kami ke pihak China melalui jalur diplomatik, dan mendesak mereka untuk mencegah terulangnya insiden serupa,” kata wakil kepala sekretaris kabinet Seiji Kihara kepada awak media, dikutip laman South China Morning Post.

Dia menekankan, dari sudut pandang sejarah dan hukum internasional, pulau-pulau di Senkaku adalah bagian dari teritorial Jepang. China belum secara resmi memberikan respons atas protes yang dilayangkan Tokyo.

China secara teratur mengirim kapal penjaga pantainya ke Senkaku. Negeri Tirai Bambu telah menyetujui undang-undang (UU) yang mengizinkan kapal penjaga pantainya menggunakan senjata dan membidik kapal asing yang dianggap memasuki perairannya secara ilegal. Penerapan UU telah memanaskan situasi di Senkaku. 

Persengketaan di Kepulauan Senkaku memiliki potensi dampak yang signifikan bagi hubungan China dan Jepang. Sejauh ini kedua negara masih sama-sama mempertahankan klaimnya. Pulau-pulau di Senkaku dianggap tak memiliki banyak nilai. Namun perairan di sekitarnya dipandang memiliki peran signifikan, antara lain dalam hal kontrol jalur laut, sumber daya ikan, cadangan energi yang belum dimanfaatkan, dan imperatif militer. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement