REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ukraina menyatakan telah mengibarkan kembali benderanya di Snake Island/Pulau Ular di Laut Hitam. Militer Ukraina menyebut, hal itu dilakukan usai pasukan Rusia menarik diri dari pos strategis pekan lalu.
"Operasi militer telah selesai, dan wilayah (Pulau Ular) telah dikembalikan ke yurisdiksi Ukraina," kata Natalia Humeniuk, juru bicara komando militer selatan Ukraina pada konferensi pers.
Beberapa analis mengatakan, penarikan Rusia dari Pulau Ular di lepas pantai barat daya Ukraina dapat melonggarkan blokadenya di pelabuhan Ukraina. Tetapi, seorang diplomat asing yang berbasis di Kyiv mengatakan kepada Reuters, itu masih belum cukup untuk memungkinkan transit yang aman dari biji-bijian Ukraina.
"Rusia masih memiliki kemampuan (kapal militer, sistem pertahanan pesisir dan superioritas udara) yang akan memungkinkan mereka untuk melarang jalur pelayaran,” kata diplomat itu.
Untuk membuka blokir pelabuhannya sehingga dapat mengirimkan biji-bijian, Ukraina membutuhkan dukungan sekutu, lanjut diplomat itu.
Rusia mengatakan telah menarik diri dari Pulau Ular pada Kamis sebagai "isyarat niat baik" untuk menunjukkan bahwa itu tidak menghalangi upaya PBB untuk membuka koridor kemanusiaan yang memungkinkan pengiriman biji-bijian dari Ukraina. Ukraina mengatakan telah mengusir pasukan Rusia setelah serangan artileri dan rudal.