Senin 04 Jul 2022 20:38 WIB

Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Bertakziah ke Kediaman Almarhum Tjahjo Kumolo

Yang paling utama dalam perubahan adalah konsisten mereformasi diri.

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta istri, Atalia Praratya Kamil bertakziah di kediaman almarhum Tjahjo Kumolo di Rumah Dinas Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Jakarta Selatan, Senin (4/7/2022).
Foto: istimewa
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta istri, Atalia Praratya Kamil bertakziah di kediaman almarhum Tjahjo Kumolo di Rumah Dinas Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Jakarta Selatan, Senin (4/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta istri, Atalia Praratya Kamil bertakziah di kediaman almarhum Tjahjo Kumolo di Rumah Dinas Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Jakarta Selatan, Senin (4/7/2022). 

Ridwan Kamil datang ke keluarga Tjahjo Kumolo, sebelum melakukan perjalanan ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji atas nama almarhum putra sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril. 

Baca Juga

"Atas nama pribadi dan masyarakat Jawa Barat, kami menghaturkan dukacita atas berpulangnya Pak Tjahjo Kumolo. Kami merasakan kehilangan yang sangat besar. Saya pribadi banyak mendapat ilmu dari beliau," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

"Saat saya jadi Wali Kota, beliau kan Menteri Dalam Negeri. Waktu saya Gubernur, beliau menjabat Menpan-RB. Terakhir ketemu, tuh saat peresmian Mal Pelayanan Publik. Kami ngobrol banyak sekali tentang visi misi dan semangat reformasi (birokrasi). Beliau sangat perhatian pada hal ini," katanya. 

Menurutnya, yang paling utama dalam perubahan adalah konsisten mereformasi diri, terlebih dalam hal reformasi birokrasi karena ciri negara maju itu dilihat dari reformasi birokrasinya. 

"Yang paling utama adalah jangan pernah berhenti konsisten mereformasi diri karena dunia kan berubah. Terjadi disrupsi 4.0,  global warming, dan disrupsi pandemi Covid-19. Masa kita sebagai birokrasinya tak mereformasi diri atau masih mirip masa lalu. Ciri negara maju itu salah satunya reformasi birokrasi," papar Emil. 

Mengenai keberangkatan haji, Kang Emil mengatakan, situasi saat ini terjadi pembatasan kuota hingga tersisa 40 persen karena kondisi belum sepenuhnya normal. 

"Mohon dimaklumi pandemi belum selesai. Situasi sampai saat ini belum normal, sehingga belum bisa berangkat semuanya. Kita doakan tahun depan situasi lebih baik, sehingga bagi yang belum bisa berangkat semoga bisa di tahun depan," kata Emil. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement