Selasa 05 Jul 2022 07:58 WIB

IHATEC Kerjasama dengan Lembaga Riset Jepang Soal Produk Halal

Kerja sama ini mempercepat tujuan internasionalisasi ekosistem halal.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur IHATEC Evrin Lutfika. Indonesia Halal Training and Education Center (IHATEC) dan Yano Research Institute Ltd Jepang baru-baru ini sepakat menandatangani MoU Kerjasama mengenai pelaksanaan kegiatan pelatihan, jasa konsultasi halal dan riset pemasaran.
Foto: Dok Istimewa
Direktur IHATEC Evrin Lutfika. Indonesia Halal Training and Education Center (IHATEC) dan Yano Research Institute Ltd Jepang baru-baru ini sepakat menandatangani MoU Kerjasama mengenai pelaksanaan kegiatan pelatihan, jasa konsultasi halal dan riset pemasaran.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Indonesia Halal Training and Education Center (IHATEC) dan Yano Research Institute Ltd Jepang baru-baru ini sepakat menandatangani MoU Kerja sama mengenai pelaksanaan kegiatan pelatihan, jasa konsultasi halal dan riset pemasaran. Kerja sama ini salah satunya ditujukan untuk perusahaan Jepang yang memasarkan produknya di Indonesia. 

Direktur IHATEC Evrin Lutfika mengatakan kerja sama ini mendorong lembaganya untuk berusaha memberikan yang terbaik di bidang pelatihan, konsultasi, dan kerjasama melakukan riset pemasaran dalam hal Sistem Jaminan Halal. Khususnya bagi perusahaan-perusahaan di Jepang. 

Baca Juga

"MOU ini mengikat kami untuk bekerja sama lebih erat menuju tujuan bersama kami, mengejar internasionalisasi ekosistem halal. Masing-masing pihak akan mengejar banyak kegiatan penting, seperti promosi pelatihan halal, webinar, konsultasi dan riset pemasaran," kata Evrin dalam keterangan pers pada Senin (4/7/2022). 

Evrin menjelaskan ruang lingkup kerja sama meliputi persiapan pelatihan halal khusus untuk klien Yano Research Institute, jasa konsultasi halal yang meliputi pembuatan dokumen SJPH, persiapan audit, administrasi pendaftaran halal hingga proses Si Halal BPJPH. 

Selain itu, marketing research masuk ke dalam ruang lingkup kerja sama ini. Hal ini untuk mendukung dalam penyediaan informasi mengenai pasar halal di Indonesia, tenaga penelitian dan survei, serta penelitian dan survei dengan metode yang tepat.

"Penandatanganan kerja sama ini diharapkan menjadi langkah awal untuk kerja sama dan bersinergi dalam sosialisasi dan edukasi jaminan produk halal luar negeri," ujar Evrin. 

Evrin juga menyampaikan IHATEC dan Yano Research Institute Ltd mendukung penuh perusahaan luar negeri khususnya dari Jepang, dalam proses ekspor ke Indonesia. Ini sekaligus mendukung terwujudnya Indonesia sebagai produsen produk halal terbesar di dunia pada 2024 dan menjaga kepercayaan konsumen atas produk halal. 

"Kerja sama ini turut menguatkan posisi IHATEC menjadi pusat unggulan pelatihan dan edukasi halal baik di dalam negeri maupun luar negeri," ucap Evrin. 

Diketahui, kerja sama ini dilatarbelakangi meningkatnya jumlah perusahaan Jepang yang ingin mengekspor produknya ke Indonesia. Apalagi Halal adalah salah satu isu penting di luar perdagangan dan ekspor produk ke pasar Indonesia karena permintaan halal dan regulasinya. Untuk memenuhi persyaratan halal, perusahaan harus mengetahui bagaimana kebijakan, regulasi dan prosedur proses sertifikasi Halal di Indonesia. 

"Kerja sama yang kita jalin menjadi langkah yang bagus untuk halal yang semakin mendunia. Saya juga ikut turut senang dengan tambahan kerjasama di bidang marketing research. Semoga ke depannya akan semakin baik bagi kita semua," kata President of Yano Research Institute Ltd Tmizukoshi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement