Selasa 05 Jul 2022 08:25 WIB

Kota Sukabumi Ubah Bekas Terminal Jadi Lokasi Pariwisata

Bekas terminal bus Sudirman Sukabumi jadi layanan terpadu satu pintu pariwisata

Red: Nur Aini
Terminal bus, ilustrasi. Pemerintah Kota Sukabumi mengubah bekas Terminal Bus Sudirman menjadi lokasi pariwisata strategis.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Terminal bus, ilustrasi. Pemerintah Kota Sukabumi mengubah bekas Terminal Bus Sudirman menjadi lokasi pariwisata strategis.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kota Sukabumi mengubah bekas Terminal Bus Sudirman menjadi lokasi pariwisata strategis. Hal itu karena bekas terminal berada tepat di pusat kota dan letaknya sangat strategis.

"Pengembangan pariwisata strategis ini merupakan layanan terpadu satu pintu atau one stop service yang mencakup pusat informasi, jajanan, dan oleh-oleh serta event atau kegiatan lainnya," kata Dinas Kepemudaan, Pariwisata, dan Olahraga (Disporapar) Tejo Condro Nugroho di Sukabumi, Jawa Barat, Senin (4/7/2022).

Baca Juga

Menurut Tejo, pemanfaatan bekas terminal bus ini juga bertujuan untuk meningkatkan perekonomian daerah, apalagi Kota Sukabumi merupakan salah satu daerah pusat perdagangan, jasa, dan kuliner. Dengan dikembangkannya bekas terminal bus menjadi lokasi pariwisata strategis, dia berharap bisa menarik minat wisatawan, baik dari dalam maupun luar kota. Selain bisa menikmati wisata kuliner, wisatawanjuga akan dihibur oleh berbagai pertunjukan. Di samping itu juga bisa dimanfaatkan untuk cari informasi terkait dengan daerah tersebut.

Ia menilai tempat wisata lama yang minim sehingga pihaknya harus melakukan berbagai inovasi untuk menarik minat wisatawan dari luar daerah. Maka dari itu, Kota Sukabumi mengambil peran sebagai pendukung pariwisata alam yang kebanyakan berlokasi di Kabupaten Sukabumi.

"Konsep yang akan dikembangkan adalah layanan kepariwisataan seperti meningkatkan wisata kuliner yang akan memunculkan pengalaman bagi para wisatawan," katanya.

Di sisi lain, pihaknya saat ini juga tengah mengembangkan Kawasan Wisata Cipelang Herang. Objek wisata itu diintegrasikan dengan Kelurahan Tematik dan Masyarakat Sadar Wisata (Masata). Dalam pelaksanaannya, akan melibatkan masyarakat sehingga warga bisa menjaga alam dan juga mendapatkan penghasilan.

"Ditargetkan kawasan ini dibuka pada tahun 2023," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement