REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Selasa (5/7), masih berpotensi berada di zona merah. Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas, Andri Zakaria Siregar mengatakan, secara teknikal indeks berpeluang mengalami penurunan terbatas dari support low di level 6.509 dan kondisi oversold.
“Trend berbalik Bearish, selama di bawah 6.924. IHSG closing di bawah 5 day MA (6.856). Indikator MACD bearish, Stochastic oversold, break pola symmetrical Triangle target 6.670 tercapai. Selama di bawah 6.850 - 7.070, berpeluang menuju support 6.736 (200 day MA)/6.670 DONE, next 6.509 jika di tembus menuju 6.445/6.338. Dominan sell power. Range breakout berada di 6.509 - 6.850,” jelas Andri dalam risetnya, Selasa (5/7).
Menurut Andri, level resistance indeks pada perdagangan hari ini berada di level 6.670/ 6.724/ 6.790/ dan 6.850. Sementara level support berada di posisi 6.559/ 6.509/ 6.445/ dan 6.395. Andri memperkirakan IHSG akan bergerak direntang 6.550 - 6.720.
Pada perdagangan kemarin bursa regional Asia Pasifik bergerak variatif dengan sebagian besar diantaranya menguat. Nikkei, S&P/ASX 200 dan Shenzen Component mencatat kenaikan yang cukup signifikan.
Di sisi lain beberapa bursa mengalami koreksi seperti BEI yang turun lebih dari 2 persen serta TSEC Weighted Index dan TSX Composite Index yang keduanya turun cukup signifikan.
Hari ini, Bank Sentral Australia akan mengumumkan tingkat suku bunga yang diperkirakan naik 50 basis poin menjadi 1,35 persen. Singapura juga akan mengumumkan penjualan ritelnya hari ini.
Di tengah berbagai sentimen ini, BNI Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham blue chip. BBRI direkomendasikan buy on weakness target dengan target 4.120/ 4.200 dan stop loss di bawah 3.850.
Saham ADRO direkomendasikan buy on weakness dengan target 2.920/ 3.000 dan stop loss di bawah 2.520. UNVR direkomendasikan trading buy dengan target 4.790/ 4.830 dan stop loss di bawah 4.590. BRPT direkomendasikan akumulasi buy dengan target 770/ 800 dan stop loss di bawah 670.