Selasa 05 Jul 2022 09:29 WIB

Dosen DPL Universitas BSI Selesai Berikan Pendampingan Mahasiswa di SDN 3 Keyongan

Lewat kampus mengajar mahasiswa dapat menerapkan ilmu, kompetensi dan kecakapan

Red: Gita Amanda
Dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) yang menjadi Dosen Pendamping Lapangan (DPL) pada program Kampus Mengajar, sudah melaksanakan tanggung jawabnya, selama satu semester, sebagai DPL dan telah melakukan penarikan mahasiswa.
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) yang menjadi Dosen Pendamping Lapangan (DPL) pada program Kampus Mengajar, sudah melaksanakan tanggung jawabnya, selama satu semester, sebagai DPL dan telah melakukan penarikan mahasiswa.

REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL -- Kampus Merdeka Dosen Pendamping Lapangan (DPL) merupakan program dari Kemendikbud Ristek, yang diperuntukkan untuk dosen, terhadap mahasiswa dalam membantu pembelajaran di sekolah. Suleman, salah satu dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) yang menjadi Dosen Pendamping Lapangan (DPL) pada program Kampus Mengajar, sudah melaksanakan tanggung jawabnya, selama satu semester, sebagai DPL dan telah melakukan penarikan mahasiswa.

Penarikan tersebut, secara langsung di SD Negeri 3 Keyongan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (25/6) silam. Ia menjelaskan, penarikan mahasiswa program Kampus Mengajar ini merupakan simbolik pelepasan mahasiswa yang telah mengabdikan diri selama kurang lebih lima bulan, untuk berkontribusi dan berkolaborasi dengan pihak sekolah.

Baca Juga

“Penarikan mahasiswa ini merupakan pelepasan masa pengabdian mahasiswa di SD Negeri 3 Keyongan, agar lebih berfokus pada akselerasi peningkatan literasi dan numerasi anak-anak sekolah. Lewat kegiatan kampus mengajar ini, mahasiswa dapat menerapkan ilmu, kompetensi dan kecakapan yang dimiliki untuk berkontribusi langsung dalam meningkatkan mutu pendidikan dasar,” ungkap Suleman dalam rilis yang diterima, Selasa (5/7/2022).

Ia menambahkan, mahasiswa yang bertugas di SD Negeri 3 Keyongan, berasal dari beberapa perguruan tinggi di Jawa Tengah, seperti Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Semarang, Universitas Muhammadiyah Semarang dan Universitas Islam Sultan Agung.

“Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa program kampus mengajar (KM3)  adalah bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang bertujuan untuk memperkaya kompetensi mahasiswa dengan memberikan kesempatan bagi mahasiswa, untuk belajar di luar kelas dengan memberikan asistensi kepada guru dan tenaga kependidikan di tingkat pendidikan dasar,” imbuhnya.

Dalam implementasinya, kehadiran para mahasiswa program KM3 ini, sangat membantu sumber daya manusia (SDM) di sekolah. Para mahasiswa berkolaborasi dengan guru dalam hal memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran, membantu guru dalam proses KBM serta dalam pelaksanaan administrasi sekolah.

Sementara itu, Elsa Putri salah satu mahasiswa program kampus mengajar di SD Negeri 3 Keyongan, Grobogan mengucapkan terima kasih kepada Dosen DPL dan pihak sekolah, atas support serta kerja sama yang terjalin dengan baik. Sehingga mahasiswa, dapat menjalankan program pengabdian ini secara baik dan lancar.

“Era teknologi sekarang ini, mengharuskan kita semua untuk selalu siap dan mampu beradaptasi untuk menimba ilmu dalam rangka peningkatan kompetensi secara personal. Maka dengan program Kampus Mengajar 3 tahun 2022 ini, menjadi sarana kita untuk berkolabrasi dan berinovasi untuk menerima perubahan. Hal tersebut akan berdampak pada pelayanan yang prima,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement