REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Novak Djokovic terus menancapkan tajinya di turnamen tenis Grand Slam Wimbledon 2022. Ia telah berada di fase perempat final.
Pada babak 16 besar, Djokovic menyingkirkan petenis wilcard asal Belanda, Tim Van Rijthoven. Selanjutnya, pria Serbia itu ditantang wakil Italia Jannik Sinner. Pertandingan tersebut berlangsung di All England Club, London, Inggris, Rabu (6/7) dini hari WIB.
Jelas Djokovic diunggulkan menjadi pemenang. Ia petenis nomor tiga dunia. Lawannya berada di peringkat ke-13.
Berikutnya, Djokovic memiliki rekor positif di salah satu turnamen Grand Slam ini. Djokovic sudah meraih tiga gelar beruntun di lapangan rumput All England Club. Secara keseluruhan ia mengoleksi enam gelar di sana.
Namun, Djokovic tetap menghormati rivalnya. Sosok 35 tahun itu memberikan sanjungan kepada Sinner. Menurutnya, Sinner sudah sangat matang saat berlaga di panggung besar.
"Saya pikir dia tidak merasakan banyak tekanan. Dia sangat solid. Dia memiliki setiap tembakan dalam permainannya, baik itu saat servis, pengembalian, forehand, backhand. Dia terus-menerus memberi tekanan pada lawan," kata Djokovic dikutip dari atptour.com, Senin (4/7/2022).
Djokovic melihat sedikit dari gayanya, ada di permainan Sinner. Namun sang juara bertahan tak ingin berhenti. Ia menargetkan gelar keempat Wimbledon secara beruntun, atau yang ketujuh sepanjang kariernya.
Andai Djokovic berjaya kali ini, ia menyamai pencapaian Pete Sampras. Nama terakhir mengoleksi tujuh gelar turnamen di All England Club itu. Keduanya hanya tertinggal dari Roger Federer sang pemilik delapan trofi Wimbledon.
Sebelum berpikir tentang raihan gelar, Djokovic harus melewati adangan Sinner terlebih dahulu. Keduanya sempat bertemu di Monte Carlo pada pertengahan April tahun lalu. Saat itu the Djoker menang dua set, 6-4, 6-2, atas petenis belia tersebut.
Namun kali ini, Sinner terlihat lebih matang. Usianya baru menyentuh angka 21 pada Agustus 2022 nanti. Ia bersemangat menikmati tantangan di depan mata.
"Saya sangat senang berada di babak berikutnya. Mudah-mudahan saya bisa bermain bagus," ujar atlet yang kini tinggal di Monte Carlo, Monaco, itu.
Sinner merupakan unggulan ke-10 di turnamen ini. Ia belum pernah melaju ke semifinal Grand Slam. Berbeda dengan lawannya sebagai pemilik 20 gelar Grand Slam.
Prestasi terbaik Sinner di Grand Slam yakni perempat final di Autralia Open, French Open, dan kini Wimbledon. Akankah ia melewati batasnya? Segala sesuatu bisa terjadi di arena pertandingan.
Namun, Djokovic bukan petenis sembarangan. Ia sedang melaju mulus dengan torehan 25 kemenangan beruntun di lapangan rumput. Terakhir kali Djokovic mengalami kekalahan di Wimbledon pada perempat final 2017 lalu. Kala itu ia mengundurkan diri lantaran mengalami cedera siku saat melawan Tomas Berdych.