Selasa 05 Jul 2022 17:13 WIB

Israel Buka Kembali Kantor Ekonomi dan Perdagangan di Turki

Pembukaan kantor ekonomi Israel akan mendorong ekspor ke Turki.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, kanan, dan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid berbicara kepada media setelah pembicaraan mereka, di Ankara, Turki, Kamis, 23 Juni 2022.
Foto: AP Photo/Burhan Ozbilici
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, kanan, dan Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid berbicara kepada media setelah pembicaraan mereka, di Ankara, Turki, Kamis, 23 Juni 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Israel akan membuka kembali kantor ekonomi dan perdagangannya di Turki. Saat ini kedua negara tersebut sedang berusaha meningkatkan hubungan bilateral.

“Pembukaan kembali atase ekonomi mencerminkan komitmen Israel untuk memperdalam hubungan ekonomi dengan Turki. Kami bermaksud untuk segera mempromosikan konferensi ekonomi bersama antara kedua negara, setelah lebih dari satu dekade,” kata Menteri Ekonomi Israel Orna Barbivai, Selasa (5/7/2022).

Baca Juga

Menurut Kementerian Ekonomi Israel, pembukaan kembali kantor atase ekonomi akan membantu lebih dari 1.500 perusahaan Israel yang saat ini melakukan ekspor ke Turki. Meski hubungan bilateral dibekap ketegangan selama satu dekade terakhir, Turki dan Israel tetap mempertahankan hubungan perdagangan. Ankara menjadi mitra dagang terpenting Tel Aviv. Nilai perdagangan kedua negara meningkat 30 persen pada 2021, yakni mencapai 7,7 miliar dolar AS.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu telah mengungkapkan bahwa negaranya akan memperluas hubungan ekonomi dengan Israel. Hal itu disampaikan saat dia melakukan kunjungan bersejarah ke Israel pada 25 Mei lalu. Cavusoglu jadi menlu Turki pertama yang berkunjung ke Negeri Zionis dalam hampir 15 tahun.

“Tujuannya adalah membentuk dan memperluas kerja sama ekonomi serta sipil antara negara-negara kita, dan meningkatkan keunggulan komparatif kedua negara kita secara regional dan global, bahkan selama pandemi, dan bahkan di saat ketegangan politik,” kata Yair Lapid yang kala itu menjabat sebagai menlu Israel dalam sebuah pernyataan bersama Cavusoglu.

Lapid dan Cavusoglu mengungkapkan, Israel-Turki akan mulai menyusun perjanjian penerbangan sipil baru. “Kami percaya bahwa normalisasi hubungan kami juga akan berdampak positif pada penyelesaian konflik secara damai. Turki siap bertanggung jawab untuk melanjutkan upaya menuju dialog,” ujar Cavusoglu.

Meski mulai “mesra” dengan Israel, Turki tetap menyatakan akan tetap mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Ankara tetap mendorong penyelesaian konflik Israel-Palestina lewat mekanisme solusi dua negara.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement