Selasa 05 Jul 2022 17:14 WIB

Wabah PMK Melanda Sapi, Penjualan Kambing Qurban Meningkat

Antusias masyarakat untuk membeli kambing qurban tahun ini meningkat.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang pedagang sedang memberi makan kambing qurban miliknya yang dijual di kawasan Sport Center Indramayu, Selasa (5/7/2022). Penjualan kambing qurban tahun ini mengalami peningkatan dibanidngkan tahun lalu.
Foto: Lilis Sri Handayani/Republika
Seorang pedagang sedang memberi makan kambing qurban miliknya yang dijual di kawasan Sport Center Indramayu, Selasa (5/7/2022). Penjualan kambing qurban tahun ini mengalami peningkatan dibanidngkan tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi, membuat penjualan kambing qurban mengalami peningkatan. Sejumlah masyarakat yang biasanya berkurban sapi, kini beralih pada qurban kambing. Peningkatan penjualan itu seperti yang dialami seorang pedagang kambing qurban di kawasan Sport Center Indramayu, Radi (32). 

Dia mengatakan, antusias masyarakat untuk membeli kambing qurban tahun ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. "Antusias masyarakat tahun ini wow sekali," ujar Radi, saat ditemui di lapak jualannya, Selasa (5/7/2022). 

Baca Juga

Radi menyebutkan, sudah membuka lapak kurang dari dua pekan terakhir di kawasan Sport Center Indramayu. Hingga kini, dari 40 ekor kambing yang dijajakannya di lapak, sudah terjual 35 ekor. "Saat lebaran Idul Adha tahun lalu, kambing untuk qurban yang terjual hanya 30 ekor," terang pria yang juga merupakan peternak kambing itu. 

Radi optimistis, jumlah kambing yang akan terjual untuk qurban Idul Adha tahun ini masih akan meningkat. Pasalnya, lebaran Idul Adha masih akan berlangsung beberapa hari lagi. Radi mengatakan, hingga kini warga yang datang untuk menanyakan kambing yang dijualnya itu bisa mencapai 10 hinga 15 orang per hari.

Biasanya, warga yang datang bertanya itu akan mendiskusikannya terlebih dulu dengan istri/suaminya masing-masing. Jikapun sisa lima ekor kambing di lapaknya nanti laku terjual, Radi mengaku masih memiliki stok puluhan ekor kambing di kandangnya. Kambing-kambing di kandangnya yang terletak di Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Indramayu itu siap dibawa ke lapak jika ada permintaan dari konsumen. 

Radi mengatakan, peningkatan penjualan kambing qurban miliknya itu kemungkinan dipengaruhi adanya wabah PMK pada sapi. Hal itu diketahuinya dari salah seorang pembeli, yang qurban tahun ini beralih dari sapi ke kambing. "Katanya takut. Jadi tahun ini belinya kambing," terang Radi. 

Radi menyebutkan, di lapak miliknya, kambing-kambing dijual dengan harga bervariasi, tergantung bobot kambing. Yakni, dari harga termurah Rp 2 juta hingga yang paling mahal Rp 5,5 juta. "Kambing yang paling mahal sudah laku. Bobot hidupnya mencapai 90 kilogram," tukas Radi. 

Untuk mengamankan kambing-kambing miliknya dari aksi pencurian, Radi pun menjaga lapaknya selama 24 jam. Dia tak mau mengalami lagi kehilangan satu kambing qurban akibat pencurian saat jelang Idul Adha tahun lalu. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement