Selasa 05 Jul 2022 17:25 WIB

GL Zoo Batasi Wahana Interaksi Satwa Cegah Penularan PMK

Kuota pakan yang diberikan untuk pengunjung dibatasi 100 ikat per hari.

Noa bayi Orang Utan (Pongo Pygmaeus) memakan buah stroberi saat diperlihatkan kepada pengunjung Gembira Loka Zoo di Umbulharjo, Yogyakarta, jumat (3/6/2022). Manajemen objek wisata Gembira Loka (GL) Zoo di Kota Yogyakarta memberlakukan pembatasan di wahana interaksi satwa atau petting zoo.
Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Noa bayi Orang Utan (Pongo Pygmaeus) memakan buah stroberi saat diperlihatkan kepada pengunjung Gembira Loka Zoo di Umbulharjo, Yogyakarta, jumat (3/6/2022). Manajemen objek wisata Gembira Loka (GL) Zoo di Kota Yogyakarta memberlakukan pembatasan di wahana interaksi satwa atau petting zoo.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Manajemen objek wisata Gembira Loka (GL) Zoo di Kota Yogyakarta memberlakukan pembatasan di wahana interaksi satwa atau petting zoo. Hal itu dilakukan untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Bagian Humas dan Promosi Gembira Loka Zoo (GL Zoo) Fahmi Ramadhan menuturkan pembatasan itu berlangsung sejak Juni 2022. Pembatasan dilakukan berdasarkan rekomendasi tim kesehatan satwa di kebun binatang itu.

Baca Juga

"Interaksi ada pembatasan dengan kuota. Misalnya memberi pakan satwa, termasuk berfoto lebih dekat dengan satwa dibatasi kuota," ujar dia, Selasa (5/7/2022).

Menurut Fahmi, pembatasan itu diwujudkan dengan menentukan kuota pakan yang bisa diberikan pengunjung untuk satwa di petting zoo, maksimal 100 ikat pakan per hari. "Hanya 100 pakan per hari, sementara jumlah pengunjung di GL Zoo mencapai 3.000 orang per hari. Dengan cara itu sudah terbatasi sendiri," ujar dia.

Sejumlah satwa yang bisa diajak berinteraksi di petting zoo, menurut dia, sebagian berisiko bisa tertular PMK seperti kambing etawa, keledai, domba batur, hingga kuda poni, disamping satwa lain seperti kura-kura sulcata, kura-kura emys, kelinci Jawa, kelinci German Giant, marmut, serta ayam brahma.

Dengan pembatasan itu, Fahmi berharap seluruh satwa di GL Zoo bisa terlindungi dari paparan virus penyebab PMK yang kemungkinan bisa dibawa para pengunjung melalui alas kaki yang digunakan. "PMK sendiri tidak menular ke manusia, tapi mungkin bisa dibawa manusia. Misal ada pengunjung yang sepatunya ada PMK-nya itu salah satu faktor, meskipun sangat jarang," ujar dia.

Mengenai kondisi satwa di GL Zoo, ia memastikan saat ini seluruhnya dalam kondisi sehat serta bebas PMK. Untuk mencegah paparan PMK, menurut dia, tim kesehatan satwa GL Zoo secara rutin melakukan disinfeksi serta pemberian vitamin dengan meningkatkan intensitasnya.

Apabila di kemudian hari diketahui salah satu satwa di GL Zoo terpapar atau bergejala PMK, ia memastikan satwa tersebut langsung diisolasi sehingga tidak menulari satwa lain. "Memang ada penambahan disinfektan bagi satwa-satwa yang lebih sering berdekatan dengan pengunjung," ucap dia.

Sejak status PPKM di DIY turun di level 1, Fahmi mengatakan bahwa kunjungan di GL Zoo sudah dibuka dengan kapasitas 100 persen. "Saat ini rata-rata pengunjung mencapai 3.500 orang per hari. Kalau akhir pekan bisa di atas 5.000 per hari," ujar dia.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement