Rabu 06 Jul 2022 03:36 WIB

Bank Sentral Inggris: Pemberi Pinjaman Harus Siap Hadapi Badai Ekonomi

Bank sentral memperingatkan prospek ekonomi untuk Inggris dan dunia telah suram.

Red: Nidia Zuraya
Bank of England (Bank Sentral Inggris)
Foto: telegraph.co.uk
Bank of England (Bank Sentral Inggris)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bank sentral Inggris (BoE) memperingatkan pada Selasa (5/7/2022) bahwa prospek ekonomi untuk Inggris dan dunia telah suram dan mengatakan kepada bank-bank untuk meningkatkan penyangga modal guna memastikan mereka dapat mengatasi badai."Prospek ekonomi Inggris dan global telah memburuk secara material," kata BoE saat menerbitkan Laporan Stabilitas Keuangan terbaru, menambahkan bahwa perkembangan seputar perang di Ukraina akan menjadi faktor kunci.

Peramal internasional seperti IMF dan OECD mengatakan Inggris lebih rentan terhadap resesi dan inflasi yang terus-menerus tinggi daripada negara-negara Barat lainnya, yang semuanya bergulat dengan guncangan pasar komoditas dan energi global.Bank-bank Inggris berada dalam posisi yang baik untuk menghadapi bahkan penurunan ekonomi yang parah, kata BoE, meskipun mencatat rasio modal mereka - sementara masih kuat - diperkirakan akan sedikit menurun di kuartal mendatang.

Baca Juga

Anggota Komite Kebijakan Keuangan (FPC) mengonfirmasi bahwa BoE akan menggandakan tingkat counter-cyclical capital buffer (CCYB) menjadi 2,0 persen pada Juli tahun depan, dan mengatakan pihaknya dapat memvariasikan tingkat di kedua arah tergantung pada bagaimana ekonomi global berjalan.Tingkat CCYB merupakan penyangga tambahan untuk bank yang bervariasi tergantung pada prospek ekonomi.

Meskipun krisis biaya hidup memburuk, dengan inflasi menuju dua digit, BoE mengatakan bank-bank tahan terhadap kerentanan utang di antara rumah tangga dan bisnis. Bank sentral juga menyatakan kegelisahan atas kesehatan pasar keuangan inti - seperti obligasi pemerintah AS dan Inggris - yang menjadi subjek dash for cash Maret 2020 ketika pandemi Covid-19 mendorong penjualan panik.