Rabu 06 Jul 2022 03:19 WIB

Waspada, Penipuan WhatsApp yang Janjikan Lowongan Kerja dan Visa Gratis

Hati-hati dalam mengeklik tautan melalui WhatsApp.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Whatsapp
Foto: EPA/Marcelo Sayao
Whatsapp

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Kasus phishing terbaru yang terjadi di WhatsApp menipu korban yang ingin bekerja di Inggris. Menurut Malwarebytes, operator skema mengirimkan pesan yang mengaku berasal dari pemerintah Inggris dan menawarkan visa gratis.

Penipuan dimulai dengan pesan yang dikirim ke nomor korban. Kemudian korban diberitahu bahwa pemerintah Inggris sedang membutuhkan lebih dari 132 ribu pekerja tambahan pada tahun 2022 sehingga pemerintah membuka perekrutan. Ada lebih dari 186 ribu tawaran kerja yang tersedia. Pesan penipuan berbunyi:

Baca Juga

“PROGRAM MENCAKUP: Biaya perjalanan. Perumahan. Akomodasi. Fasilitas medis. Pelamar harus berusia 16 tahun ke atas dan dapat berbicara bahasa Inggris tingkat dasar.

MANFAAT PROGRAM: Izin kerja instan. Bantuan aplikasi visa. Semua warga negara bisa mendaftar. Terbuka untuk semua individu dan mahasiswa yang ingin bekerja dan belajar. Lamar disini"

Jika korban mengklik tautan yang tercantum, itu dilengkapi dengan domain penipuan yang menyamar sebagai situs web Visa dan Imigrasi Inggris. Korban diminta untuk melamar ribuan pekerjaan yang sudah tersedia di Inggris.

Situs web ini bertujuan untuk mengumpulkan data pribadi pengunjung, termasuk nama, alamat email, nomor telepon, status pernikahan, dan status pekerjaan mereka. Korban akan diberitahu bahwa mereka diberikan izin kerja, visa, tiket pesawat, dan akomodasi di Inggris secara gratis.

Sayangnya, tak satu pun dari keuntungan tersebut benar. Seperti banyak penipuan lain, operator kemudian mencoba mendapatkan lebih banyak informasi dan sering kali berusaha menghasilkan pendapatan dari korban.

Dilansir ZDNet, Selasa (5/7/2022), pemohon visa diberitahu bahwa formulir berikutnya akan tersedia setelah mereka mengundang 15 teman atau lima grup di WhatsApp untuk membuat orang lain secara sadar mengikuti program tersebut. Pada akhirnya, pengguna dikirim ke situs web lain, termasuk situs kuis yang meminta data pribadi.

Kasus phishing bertema visa merupakan hal biasa. Penipuan serupa terjadi beberapa bulan yang lalu yang mencoba memikat korban yang ingin bekerja atau belajar di Inggris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement