Selasa 05 Jul 2022 22:06 WIB

Wisata Kuliner Garut Mulai Kembali Ramai

Pandemi Covid-19 menyebabkan wisata kuliner Garut sempat sepi.

Red: Indira Rezkisari
Proses pembuatan dodol buah produksi rumahan di pabrik dodol Asli Garut 99, di Desa Muara Sanding, Kabupaten Garut, Sabtu (25/12). Hingga saat ini, kuliner tradisional khas Garut ini pembuatannya masih mempertahankan metode tradisional. Menurut pemilik pabrik, sejak pandemi COVID-19 produksi dodol mengalami penurunan akibat berkurangnya pembeli.
Foto: Muhammad Harrel (Mgj01)
Proses pembuatan dodol buah produksi rumahan di pabrik dodol Asli Garut 99, di Desa Muara Sanding, Kabupaten Garut, Sabtu (25/12). Hingga saat ini, kuliner tradisional khas Garut ini pembuatannya masih mempertahankan metode tradisional. Menurut pemilik pabrik, sejak pandemi COVID-19 produksi dodol mengalami penurunan akibat berkurangnya pembeli.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Wakil Bupati Garut Helmi Budiman memastikan wisata kuliner di Kabupaten Garut, Jawa Barat, kembali tumbuh di sejumlah tempat wilayah perkotaan. Wisata kuliner Garut mulai ramai oleh pengunjung setelah sekian lama sepi karena pandemi Covid-19.

"Alhamdulillah sangat menarik pertumbuhan kuliner di Garut, sangat menggembirakan, terbukti dengan banyaknya sekarang tempat-tempat kuliner baru, rumah makan, kafe," kata Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Selasa (5/7/2022).

Baca Juga

Ia menuturkan sejak ditetapkan darurat pandemi Covid-19 yang memberlakukan batasan kegiatan masyarakat, sektor usaha termasuk aktivitas wisata kuliner dibatasi akibatnya berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Namun, saat ini, wisata kuliner di sejumlah tempat di perkotaan Garut, termasuk kegiatan kuliner seperti halnya Festival Baso Aci, kembali digelar dan ramai pengunjungnya.

"Beberapa festival seperti bakso aci digelar, hampir semua (tempat kuliner) yang dibuka baru itu pengunjungnya tidak sepi," katanya.

Ia menyampaikan hasil pemantauan di lapangan sejumlah tempat kuliner tampak selalu ramai, terlihat dari kondisi lalu lintas yang seringkali macet karena banyak pengunjungnya. "Jalan di Garut mohon maaf jadi macet saking banyaknya (pengunjung)," kata Helmi.

Sejumlah ruas jalan di perkotaan Garut saat ini terpantau ramai oleh tempat kuliner dengan berbagai macam menu seperti di Jalan Cimanuk, Jalan Ahmad Yani, Jalan Pramuka, dan sejumlah ruas jalan lainnya. Salah satu kafe yang baru dibuka yakni De'Yons Cafe and Eatery di Jalan Pramuka, Kecamatan Garut Kota yang lokasinya berada di pusat kota Garut.

Pemilik De'Yons Cafe and Eatery, Kartika Sari mengatakan produk kuliner yang disajikan yakni kopi khas Garut, dan jenis makanan lainnya yang memiliki daya tarik dan citra rasa tersendiri. Konsep kafe yang ditawarkan, kata dia, yakni rumah yang seolah-olah pengunjung seperti di rumah sendiri dengan suasana nyaman dan aman.

"Konsep kita siapkan untuk seperti rumah sendiri, jadi ketika konsumen datang makanan dan minum seperti suasana rumah," katanya. Ia menyampaikan harga menu yang ditawarkan dinilai cukup terjangkau bagi semua kalangan masyarakat mulai dari harga Rp 10 ribuan.

Selain harga yang terjangkau, kata dia, lokasinya juga mudah dijangkau karena berada di pusat kota Garut atau pusat keramaian lainnya seperti Alun-alun Garut dan pusat perbelanjaan. "Harganya cukup terjangkau, lokasinya juga dekat dengan pusat kota," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement