REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung menjajaki kerja sama dengan PT Wijaya Karya (WIKA) terkait penanganan dan pengelolaan sampah di kota ini yang telah mencapai 1.000 ton per hari.
"Untuk penanganan sampah di kota ini, kami akan melakukan kerja sama dengan Wijaya Karya," kata Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana, usai hadir pada kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Bandarlampung, Selasa (5/7/2022).
Ia mengatakan, kerja sama dengan Wijaya Karya tersebut untuk mengelola sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung menjadi briket. "Jadi nanti limbah yang ada di TPA Bakung akan dijadikan briket untuk digunakan PLN," kata dia lagi.
Di tempat terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra Kota Bandarlampung Budiman menjelaskan bahwa pemkot setempat telah melakukan pertemuan dengan PT WIKA untuk membahas pengelolaan sampah di kota ini. "Kerja sama ini merupakan tindak lanjut hasil kunjungan Wali Kota Bandarlampung ke Cilegon. Jadi WIKA ini juga mengelola sampah di Cilegon dan mereka sekarang datang untuk melihat yang ada di Bandarlampung," kata dia usai melakukan rapat dengan PT WIKA.
Dia mengatakan bahwa dalam pembahasan kerja sama tersebut, direncanakan sampah yang ada di TPA Bakung akan dikelola menjadi briket batu bara. "Setelah diolah jadi briket rencananya nanti akan dijual ke PLTU Tarahan, nanti sisanya bisa dioper ke PLTU Suralaya," ujarnya pula.
Ia pun mengatakan bahwa pihak Wijaya Karya juga sudah langsung melakukan survei lapangan ke TPA Bakung dan sejumlah tempat pembuangan sementara (TPS) di kota ini untuk melihat jenis limbahnya. "Mereka sudah melihat sampah yang ada di TPA Bakung, dan sejumlah TPS serta limbah yang ada di pasar tradisional, apakah limbah-limbah tersebut memenuhi syarat untuk dijadikan briket," kata dia lagi.