Rabu 06 Jul 2022 09:49 WIB

Nadhim Zahawi Diangkat Jadi Menteri Keuangan Inggris yang Baru

Nadhim Zahawi menggantikan Rishi Sunak yang sebelumnya mundur

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Nadhim Zahawi
Foto: About Islam
Nadhim Zahawi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson menunjuk Nadhim Zahawi sebagai menteri keuangan baru Inggris, Selasa (5/7/2022) waktu setempat. Zahawi (55 tahun) menggantikan Rishi Sunak yang sebelumnya mundur sebagai protes atas kepemimpinan Johnson.

Zahawi mewarisi ekonomi negara yang kemungkinan tengah menuju perlambatan tajam bahkan resesi. Ia juga akan menghadapi tekanan untuk berbuat lebih banyak untuk membantu rumah tangga yang kesulitan dan menurunkan pajak yang berada di jalur yang mencapai level tertinggi dalam beberapa dekade terakhir.

Baca Juga

Zahawi sebelumnya adalah menteri pendidikan. Ia digantikan sebagai menteri pendidikan oleh Michelle Donelan, sebelumnya menteri pendidikan junior.

Setelah bekerja dalam peran menteri junior di departemen pendidikan dan bisnis, ia diangkat menjadi menteri yang bertanggung jawab atas peluncuran vaksin Covid-19 pada tahun 2020. Pada 2021, Boris Johnson mempromosikannya ke kabinet untuk menjalankan kebijakan pendidikan.

Selain Sunak, menteri kesehatan Sajid Javid mengirimkan surat pengunduran diri ke Johnson. Steve Barclay, ditunjuk untuk menerapkan disiplin dalam pemerintahan Johnson pada Februari, namun kini ia dipindahkan ke portofolio kesehatan.

Pengunduran diri itu terjadi ketika Johnson meminta maaf karena telah menunjuk seorang anggota parlemen untuk peran yang terlibat dalam menawarkan pelayanan pastoral kepada partainya. Bahkan setelah diberi pengarahan bahwa politisi tersebut telah menjadi subyek pengaduan tentang pelanggaran seksual.

Sejauh ini, Sunak dan Javid adalah satu-satunya dua menteri di tim kabinet utama perdana menteri yang mengundurkan diri. Tokoh senior lainnya menyatakan dukungan untuk Johnson. Menteri Luar Negeri Liz Truss, yang dianggap sebagai pesaing utama untuk menggantikannya, mengatakan dia "100 persen di belakang PM".

Empat anggota parlemen lainnya berhenti dari peran pemerintah junior sementara utusan perdagangan mundur dan wakil ketua Partai Konservatif mengundurkan diri dari jabatannya di siaran langsung televisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement