REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir buka suara soal penggunaan MyPertamina untuk membeli BBM Pertalite. Menurutnya, tujuan penggunaan MyPertamina agar tidak ada kebocoran pada subsidi.
"MyPertamina kan dipergunakan Pertamina untuk penerapan sistem logistiknya, mengukur supaya tidak ada kebocoran," ujar Erick kepada wartawan ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/7).
Erick melanjutkan, MyPertamina juga dilakukan dalam rangka membentuk satu data bagi penerima BBM subsidi di tengah masyarakat. Menurutnya bila penyaluran BBM dilakukan dengan basis satu data akan menjadi tepat sasaran.
"Jangan bereskan semua ini dengan tebak-tebakan data. Kalau data jadi satu data akan lebih tepat sasaran," kata Erick.
Erick melanjutkan, Pertamina dengan Telkom sampai saat ini masih melakukan perbaikan dan pengembangan pada sistem aplikasi MyPertamina. Kalaupun masih ada masalah pada MyPertamina menurutnya wajar.
Erick sudah meminta Telkom dan Pertamina duduk bersama untuk pengembangan MyPertamina. "Untuk coba perbaiki ekosistem ini. Siapa tahu MyPertamina bisa tekan kebocoran LPG, Pertalite, dan Solar. Ya semua butuh waktu, Pertamina dan Telkom sedang perbaiki sistemnya ini," jelas Erick.
Di sisi lain Erick membandingkan penggunaan MyPertamina dengan awal-awal penerapan PeduliLindungi. Di awal kemunculannya banyak yang meremehkan, namun kini sudah bisa menjadi aplikasi digital besar di Indonesia.
Begitu juga MyPertamina. Dia bilang aplikasi ini butuh waktu untuk bisa beroperasi dengan baik. Bukan tidak mungkin bisa menjadi seperti PeduliLindungi.
"Ingat awal-awal PeduliLindungi kan semua orang underestimate karena buatan Indonesia. Eh sekarang kan terbukti dia jadi platform digital yang terbesar di Indonesia. MyPertamina juga perlu waktu," ungkap Erick.
Di akhir, Erick menambahkan, program satu data untuk subsidi BBM tetap sangat dibutuhkan dan harus dilakukan. Sudah waktunya subsidi tepat sasaran.
"Cuma yang jelas saya dukung ini program satu data, sudah eranya subsidi tepat sasaran jangan jadi pemborosan," tegas Erick.