Rabu 06 Jul 2022 12:43 WIB

Presiden Korsel Perintahkan Militer Tindak Tegas Provokasi Korut

Presiden Korsel perintahkan militer membalas dan bertindak tegas jika ada provokasi

ketegangan korsel korut Deretan tank pasukan Korea Selatan terlihat di kawasan perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara. Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol memerintahkan militer untuk segera dan bertindak tegas membalas jika ada provokasi Korea Utara
Foto: AP Photo/Ahn Young-joon
ketegangan korsel korut Deretan tank pasukan Korea Selatan terlihat di kawasan perbatasan Korea Selatan dan Korea Utara. Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol memerintahkan militer untuk segera dan bertindak tegas membalas jika ada provokasi Korea Utara

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol memerintahkan militer untuk segera dan bertindak tegas membalas jika ada provokasi Korea Utara, Rabu (6/7/2022). Perintah ini muncul akibat kekhawatiran Seoul terhadap Pyongyang yang dapat melakukan uji coba nuklir pertamanya dalam lima tahun.

"Presiden Yoon mengatakan kemampuan pertahanan yang kuat harus siap untuk melindungi keamanan negara dan kepentingan nasional karena ketidakpastian keamanan di sekitar Korea Selatan dan Asia Timur Laut tumbuh lebih dari sebelumnya," ujar kantor kepresidenan Korea Selatan.

Sosok yang menjabat pada Mei ini memimpin pertemuan pertamanya dengan komandan militer. Dalam kesempatan itu, kantor kepresidenan mengatakan, dia menyerukan kemampuan yang kuat untuk mencegah program nuklir dan rudal Korea Utara.

Pertemuan militer itu berlangsung sehari setelah pesawat tempur siluman F-35A Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) tiba di Korea Selatan. Pekan lalu, Yoon bertemu dengan Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di sela-sela KTT NATO di Madrid.

Pertemuan itu mencapai persetujuan ketiga negara dalam mengeksplorasi cara lebih lanjut untuk memperkuat pencegahan yang diperluas terhadap Korea Utara. Korea Utara tahun ini telah melakukan uji coba rudal dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pyongyang diyakini sedang mempersiapkan uji coba nuklir ketujuh.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement