Rabu 06 Jul 2022 13:11 WIB

Uni Emirat Arab Keluarkan Pedoman Covid-19 untuk Rayakan Idul Adha

Sholat Idul Adha dan perayaannya tidak boleh lebih dari 20 menit.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Ani Nursalikah
Perayaan Idul Adha di Dubai, Uni Emirat Arab. Ilustrasi. Uni Emirat Arab Keluarkan Pedoman Covid-19 untuk Rayakan Idul Adha
Foto: Youtube
Perayaan Idul Adha di Dubai, Uni Emirat Arab. Ilustrasi. Uni Emirat Arab Keluarkan Pedoman Covid-19 untuk Rayakan Idul Adha

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Otoritas Manajemen Krisis dan Darurat Nasional Uni Emirat Arab (NCEMA) telah menguraikan pedoman Covid-19 untuk Idul Adha yang jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022.

Melansir Al Arabiya, Senin (4/7/2022), aula dan masjid akan dibuka setelah sholat Subuh pada Idul Adha. NCEMA mengatakan dalam konferensi pers khusus tentang masalah tersebut. Mereka menambahkan sholat Idul Adha dan perayaannya tidak boleh lebih dari 20 menit.

Baca Juga

Jamaah telah diinstruksikan untuk mematuhi protokol jarak fisik satu meter, memakai masker wajah setiap saat, dan menggunakan sajadah pribadi mereka sendiri. Stiker juga akan ditempatkan di luar masjid untuk memastikan jarak sosial, dan patroli polisi, sukarelawan, dan imam akan mengawasi masuk dan keluar jamaah ke area sholat masjid pada hari Idul Adha.

Pihak berwenang juga menyarankan orang menghindari pertemuan besar, jabat tangan, dan salam pribadi secara fisik untuk mengurangi penularan virus. Jamaah juga disarankan memiliki Status Hijau di aplikasi Al Hosn mereka dan melakukan tes PCR hingga 72 jam sebelum liburan Idul Adha untuk memastikan keamanan publik.

“Agar nyaman dan tenteram untuk menikmati Idul Adha bersama anggota keluarga, terutama orang tua, kami sarankan melakukan tes laboratorium PCR paling lambat 72 jam sebelum Idul Adha untuk memastikan kesehatan dan keselamatan semua orang,” kata NCEMA dalam sebuah pernyataan, Senin (4/7/2022).

Jamaah haji disarankan mematuhi langkah-langkah keamanan wajib Covid-19, seperti mengenakan masker wajah di ruang publik setiap saat, dan menghindari keluar di tempat umum selama tujuh hari pertama setelah kedatangan mereka kembali di UEA.

Meski bersifat opsional, NCEMA menyarankan jamaah haji yang kembali untuk melakukan tes Covid-19 di bandara pada saat kedatangan. NCEMA menambahkan tes PCR pada hari keempat kedatangan wajib.

Otoritas mendesak jamaah haji untuk merujuk ke otoritas kesehatan jika mereka mengalami gejala Covid-19 atau jika mereka melakukan kontak dengan kasus positif. Selama Idul Adha, umat Islam secara tradisional membeli seekor domba utuh untuk disembelih dan dibagikan kepada teman, keluarga, dan orang miskin.

Pihak berwenang mengulangi nasihat sebelumnya tentang berurusan dengan pasar ternak yang sah, rumah jagal, dan amal untuk qurban Idul Adha dan mendesak masyarakat menggunakan aplikasi pintar untuk menghindari kepadatan di pasar.

"Baru-baru ini diketahui beberapa mengabaikan penerapan kehati-hatian dan tindakan pencegahan terkait pandemi Covid-19 di tempat-tempat umum. Kami ingin menggarisbawahi otoritas terkait akan memperketat pengawasan dan pemantauan memastikan protokol yang diumumkan di semua wilayah negara tidak dilanggar untuk memastikan kesehatan dan keselamatan semua orang," ujar pernyataan NCEMA.

Sebagai sebuah negara, UEA telah membuktikan kesiapannya mengatasi semua tantangan, dan telah mencapai banyak pencapaian yang telah disaksikan oleh semua orang. Mereka merasa bangga komunitas memainkan peran utama dalam mencapai pencapaian ini dan komitmennya terhadap semua keputusan selama pandemi Covid-19.

https://english.alarabiya.net/coronavirus/2022/07/04/Eid-al-Adha-2022-UAE-COVID-19-guidelines-for-worshippers-returning-Hajj-pilgrims

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement