Rabu 06 Jul 2022 13:40 WIB

China Kembali Hadapi Gelombang Baru Covid-19

Meski kasus keseluruhan terbilang kecil, China melihat potensi lonjakan di kota utama

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Pengendara melewati pejalan kaki yang mengenakan masker menunggu untuk menyeberang di persimpangan di Beijing, Rabu, 6 Juli 2022.
Foto: AP Photo/Andy Wong
Pengendara melewati pejalan kaki yang mengenakan masker menunggu untuk menyeberang di persimpangan di Beijing, Rabu, 6 Juli 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- China memerangi wabah Covid-19 di berbagai wilayah di seluruh negeri termasuk klaster yang muncul di Shanghai. Kondisi ini memacu pemerintah kembali melakukan pengujian massal dan pembatasan baru.

Beban kasus keseluruhan tetap kecil menurut standar global dengan lebih dari 300 infeksi lokal setiap hari. Namun, potensi lonjakan lebih lanjut di kota-kota utama China dapat membuat pemerintah menyerukan kembalinya tindakan tegas di bawah kebijakan "zero Covid".

Baca Juga

Shanghai yang mencabut penguncian dua bulannya pada awal Juni, kini sedang menguji semua penduduk di sembilan dari 16 distriknya dari Selasa hingga Kamis (5-7/7/2022). Pembatasan pun dilakukan dengan menangguhkan operasi di tempat-tempat karaoke, menyusul kasus-kasus yang terkait dengan ruang KTV. Pejabat di otoritas budaya dan pariwisata Shanghai Jin Lei mengatakan pada Rabu (6/7/2022), pembukaan kembali bioskop dan tempat pertunjukan secara bertahap mulai Jumat (8/7/2022), masih akan berlangsung.

"Beberapa daerah China menghadapi wabah lokal dan infeksi telah muncul di tingkat komunitas di Shanghai, yang harus kita anggap sangat penting," ujar pejabat kesehatan Shanghai Zhao Dandan memperingatkan.

"Seharusnya tidak ada kemalasan," kata Zhao.

Data resmi menunjukkan, pusat keuangan sekitar 25 juta orang melaporkan 24 infeksi menular domestik pada Selasa. Jumlah ini naik dari delapan kasus hari sebelumnya.

Sedangkan ibu kota China, Beijing, mendeteksi enam kasus lokal pada Selasa, setelah tiga kasus sehari sebelumnya. Pemerintah kota pun pada Rabu, mendesak pusat transportasi dan hotel untuk secara ketat menerapkan langkah-langkah pencegahan seperti memeriksa suhu tubuh pengunjung dan bukti hasil tes negatif dari Covid-19.

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement