REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pendidikan Kota Bandung mengungkap data hasil survey tentang pergaulan bebas, yang dilakukan kepada 60 remaja di bahwa 14 tahun. Dari survei minor tersebut, ditemukan bahwa 56 persen dari 60 responden mengaku, sudah pernah melakukan seks atau hubungan badan.
"Tapi ini belum dikembangkan kriteria golongan apa saja misal dari 56 persen pendidikan seperti apa, keluarganya gimana, kemudian lingkungannya, ekonominya, karena bisa jadi ini memengaruhi pendidikan," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung Tantan saat ditemui di Balaikota Bandung, Rabu (6/7/2022).
Dia mengatakan, kondisi ini tidak terlepas dari pengaruh globalisasi dan meningkatnya kebebasan penggunaan media sosial. Menurutnya, bebasnya penyebaran informasi di media sosial yang semakin masif, membuat banyak anak muda semakin mudah mendapatkan konten-konten negatif yang memang beredar bebas di dunia maya.
“Sekarang medsos semakin masif yah. Makanya pendidikan agama itu harus jadi prioritas, termasuk penddikan moral dan pancasila yang ada dalam kurikulum merdeka," ujar Tantan.
Menurutnya, keluarga perlu berperan aktif dalam menjamin pendidikan karakter anak. Menurutnya, peran tenaga pendidik atau guru untuk meningkatkan karakter siswa tidak akan cukup tanpa adanya kontribusi dari keluarga, khususnya orang tua.
“Karena waktu yang dihabiskan di rumah lebih banyak ketimbang di sekolah. Sehingga agak susah untuk guru atau pihak sekolah mengawasi anak seharian,” kata dia.
"Maka, rumah itu harus jadi sekolah kedua karena siswa lebih banyak waktu di rumah," imbuhnya.
Dia juga mengingatkan, orang tua agar tidak abai dengan kehidupan keseharian anak. Dia menegaskan. bahwa orang tua wajib mendidik dan menghindarkan anak-anak mereka dari hal-hal negatif termasuk resiko seks bebas di usia dini.
“Pemakaian medsos pun baiknya diawasi oleh orang tua. Jangan sampai mereka terlena dengan teknologi tersebut karena selain memberikan manfaat, banyak hal negatif juga yang bisa diserap anak dari medsos,” tegasnya.
Sebelumnya, berdasarkan penelitian yang dilakukan dokter spesialis Jiwa RSIA Limijati, dr Elvine Gunawan SpKJ terhadap 60 remaja putri di salah satu kecamatan di perbatasan Kota Bandung ditemukan bahwa 56 persen remaja di bawah umur, di bawah 15 tahun, telah melakukan hubungan bebas di luar nikah. Akibatnya, banyak anak yang terpaksa putus sekolah dan melakukan pernikahan dini.
"Mayoritas disebabkan karena pergaulan. Mereka bergaul dengan orang dewasa dan mencoba melakukan hubungan seksual," kata Elvine.