Rabu 06 Jul 2022 14:31 WIB

KAI Commuter Catat Rekor Peningkatan Jumlah Penumpang KRL 

Pada Senin (4/7/2022), KAI mengangkut 707 ribu penumpang per hari.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Penumpang KRL Commuter Line memadati stasiun saat transit di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (30/5/2022). Kepadatan penumpang di Stasiun Manggarai itu imbas dari perubahan rute dan pola operasi KRL Commuter Line Jabodetabek.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Penumpang KRL Commuter Line memadati stasiun saat transit di Stasiun Manggarai, Jakarta, Senin (30/5/2022). Kepadatan penumpang di Stasiun Manggarai itu imbas dari perubahan rute dan pola operasi KRL Commuter Line Jabodetabek.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KAI Commuter mencatat rekor peningkatan jumlah penumpang kereta rel listrik (KRL) sejak pandemi Covid-19. Meskipun rekor tersebut belum melampaui jumlah penumpang KRL sebelum pandemi Covid-19 yang mencapai 1 juta penumpang perhari, namun sudah mengalami peningjafan. 

“Setelah pandemi, alhamdulillah Senin kemarin (4/7/2022) rekor terbaru kami bisa angkut 707 ribu penunpang per hari,” kata Direktur Utama KAI Commuter Roppiq Lutzfi Azhar dalam RDP dengan Komisi V DPR, Rabu (6/7/2022). 

Baca Juga

Roppiq mengatakan dalam dua tahun terakhir angka tersebut belum tercapai. Untuk itu, dia menargetkan pada Juli hingga Agustus 2022 rata-rata penumpang KRL akan tembus 750 ribu orang per hari. 

Dia menambahkan, kondisi penumpang KRL pada 2019 mampu mengangkut 337 juta penumpang. Lalu saat pandemi, jumlah penumpang KRL turun signifikan hingga 40 persen. 

Roppiq mengatakan, pada tahun ini ditargetkan KAI Commuter dapat mengangkut 210 juta orang. “Dengan pandemi semakin membaik artinya kelonggarannyang dikeluarkan memberikan ruang peningkatan penumpang. Harapan kami bisa normal dalam waktu tidak terlalu lama,” jelas Roppiq. 

Terlebih, Roppiq mengatakan Kementerian Perhubungan sudah menargetkan adanya pengembangan infrastruktur. Lalu KAI Commuter diharapkan dapat mengangkut dua juta penumpang per hari. 

Dia menambahkan, saat ini pengguna aplikasi KRL Access sudah mencapai 500 ribu orang. “Dengan aplikasi ini penumpang bisa tahu kondisi kepadatan di stasiun yang dituju. Termasuk jadwal dan posisi kereta. Termasuk tarif bisa dilakukan kami bekerja dengan instrumen payment baik dengan kartu elektonik himbara dan BCA termasuk LinkAja dan Gojek,” ungkap Roppiq. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement