REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan ribuan pompa air baik kecil dan besar sebagai antisipasi lahan pertanian dan sawah yang mengalami kekeringan dampak musim kemarau. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo mengatakan sampai sekarang di Bantul belum ada laporan dari petugas lapangan maupun petani tentang kekeringan lahan pertanian dampak kemarau.
"Alhamdulillah sampai sekarang kita masih aman untuk kekeringan, tapi kita sudah antisipasi seandainya ada. Nanti bagaimana kita carikan pompa di kelompok, kita ada ribuan pompa kecil dan besar bantuan dari pemerintah," katanya, Rabu (6/7/2022).
Meski demikian, berdasarkan pengalaman sebelumnya petani sudah mengantisipasi dengan tidak menanam pada musim kemarau karena memperhatikan kondisi ketersediaan air irigasi sehingga ketika terjadi kekeringan tidak berdampak pada lahan. "Untuk lahan yang rawan kekeringan kemungkinan di wilayah Dlingo dan Imogiri. Kami juga antisipasi seandainya terjadi kekeringan di daerah itu, sudah menyiapkan pompa," ujar Joko.
Dia mengatakan masih adanya hujan pada musim kemarau ini memang sedikit berdampak pada ketersediaan air irigasi. Bahkan untuk tanaman bawang merah justru menjadi kendala tersendiri.
"Alhamdulillah untuk panenan bawang merah memang kemarin di Nawungan, Desa Selopamioro itu karena adanya hujan sedikit tergantung, tapi kita masih ditutup harga yang baik," katanya.
Untuk wilayah lahan pasir selatan, kondisi tanaman bawang merah masih bagus, tidak ada persoalan dampak cuaca. "Kemarin memang ada kenaikan harga benih, tapi juga harga jual cukup tinggi. Jadi kemarin yang agak terganggu itu tanaman cabai kena hama patek karena adanya hujan," tutur Joko.