REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Investor ritel maupun generasi milenial dapat berperan sebagai penopang pembiayaan dalam menggerakkan perekonomian nasional. Selama ini pergerakan ekonomi di Tanah Air masih bertumpu pada aktivitas penyaluran kredit perbankan.
Hal itu terungkap pada acara LPS-Forwada Discussion Series 2022, Rabu (6/7/2022). Direktur Eksekutif Surveilans, Pemeriksaan, dan Statistik Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Priyanto Budi Nugroho, menyatakan saat ini berat buat Indonesia tetap dapat menjaga pertumbuhan ekonomi di angka 5 persen bahkan lebih tinggi.
Mengingat, kondisi sosial politik di tingkat global hingga kini masih berdampak besar terhadap laju pertumbuhan ekonomi domestik. "Karena itu, peran investor ritel maupun milenial menjadi sangat penting dalam meredam tekanan global tersebut,” ujar Priyanto.
Menurut Priyanto, kurs rupiah yang sudah sangat tertekan pada angka psikologis mendekati Rp 15 ribu per dolar AS, kemudian imbal hasil obligasi 10 tahun di atas 7,6 persen, perlu diimbangi dengan pasar keuangan nonbank seperti pasar modal. “Peran investor ritel maupun milenial akan menjadi penting disaat seperti sekarang ini,” ujarnya menegaskan.