Rabu 06 Jul 2022 19:45 WIB

DMI Jember Imbau Masyarakat tak Panik dengan Wabah PMK

Masyarakat diminta tidak larut dengan isu PMK yang berlebihan

Hewan Kurban (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Rahmad
Hewan Kurban (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Jember Hawari Hamim mengimbau masyarakat tidak terlalu panik dengan wabah penyakit mulut dan kaku (PMK) menjelang Idul Adha 1443 Hijriyah, sehingga masyarakat tetap bisa berqurban seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Saya berharap masyarakat tidak larut dengan isu PMK yang berlebihan, sehingga menyebabkan turunnya semangat umat Islam berqurban pada Idul Adha," katanya di Jember, Jawa Timur, Rabu (6/7/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan DMI Jawa Timur sudah memberikan rekomendasi kepada pemerintah daerah agar melakukan langkah cepat dalam penanganan PMK, kemudian mengantisipasi virus PMK agar tidak semakin meluas ke masyarakat dan meminta kepada ketua takmir masjid lebih berhati-hati memilih hewan qurban yang disembelih saat Idul Adha nanti.

"Kami imbau masyarakat yang membeli hewan qurban untuk berkoordinasi dengan Dinas Peternakan agar hewan tersebut bisa divaksin PMK terlebih dahulu dan mengambil hewan qurban yang sudah dibeli nya pada H-1 sebelum Hari Raya Idul Adha," katanya.

DMI berharap peran pemerintah daerah memberikan sosialisasi kepada masyarakat bahwa PMK tersebut tidak bisa menular ke manusia, sehingga persoalan itu tidak menjadi isu besar yang dapat menyebabkan kegelisahan masyarakat dan takmir masjid menjelang Idul Adha 1443 Hijriyah.

"DMI Jember akan berkoordinasi dengan Dinas Peternakan, aparat kepolisian dan TNI untuk melakukan pengawalan dalam pemotongan hewan usai shalat Idul Adha, agar daging qurban benar-benar aman dikonsumsi oleh masyarakat," katanya.

Ia berharap takmir masjid yang menjadi panitia kurban benar-benar meneliti keadaan hewan qurban yang akan disembelih dan kalau ada indikasi terkena virus bisa segera menghubungi petugas Dinas Peternakan untuk ditindaklanjuti.

"Mudah-mudahan tidak ada hewan qurban yang terkena PMK. Saya imbau masyarakat tidak perlu panik berlebihan, namun tetap waspada terhadap penyakit mulut dan kuku yang saat ini mewabah," demikian Hawari Hamim.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement