Rabu 06 Jul 2022 19:42 WIB

Asosiasi Dokter Medis Sedunia: Hanya IDI yang Diakui Sebagai Organisasi Dokter Indonesia

IDI memiliki sejarah panjang dengan WMA selama 70 tahun.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), M Adib Khumaidi.
Foto: Republika/Febryan. A
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), M Adib Khumaidi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Asosiasi Dokter Medis Sedunia atau World Medical Association (WMA), dr Otman Kloiber mengatakan, organisasi medis terutama dokter termasuk organisasi yang cukup vital karena menyangkut kesehatan raga dan keselamatan nyawa. Oleh karenanya, keberadaan organisasi haruslah tunggal.

"Bagi kami di WMA, keberadaan organisasi profesi juga haruslah tunggal karena menyangkut standarisasi etik kedokteran demi keselamatan pasien dan masyarakat, serta dokter," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (6/7).

Baca Juga

IDI, kata ia, merupakan anggota WMA dan memiliki sejarah panjang dengan WMA selama 70 tahun. "Kami juga melihat bahwa IDI memiliki sejarah yang panjang dengan negara Indonesia. IDI merupakan salah satu anggota yang penting bagi kami. Saat ini, kami di WMA hanya mengakui IDI sebagai organisasi profesi medis sebagai perwakilan dari Indonesia," sambungnya.

Selama tiga hari ini, Indonesia menjadi tuan rumah International Code of Medical Ethics (ICoME) yang diselenggarakan oleh WMA.

Wakil Menteri Kesehatan RI, dr Dante Saksono Harbuwono,  berharap dengan adanya konfrensi ini, pedoman etika kedokteran dapat dieksplorasi secara menyeluruh. Karena, pedoman tersebut tidak hanya melindungi dokter, tetapi yang paling penting untuk memastikan layanan kesehatan terbaik diberikan kepada pasien.

"Saya percaya pertemuan ini akan menjadi kesempatan sangat baik untuk melakukannya. Melalui peningkatan etika pedoman, kita harus memastikan hukum, adil, dan efisien kesehatan," kata Dante.

Ketua Umum PB IDI, dr Adib Khumaidi, mengatakan, penyelenggaraan acara kolaborasi dengan WMA  merupakan salah satu bukti penguatan sinergi IDI di kalangan kedokteran medis internasional. IDI juga terus berusaha memperbaiki diri seraya menjadi mitra sinergis bagi pemerintah dan berbagai pihak untuk mewujudkan transformasi sistem kesehatan nasional.

"Kami selalu siap mendukung perubahan kearah yang lebih baik. Hal ini juga berlaku tidak hanya secara nasional tetapi juga di daerah. Koordinasi antara IDI wilayah dan IDI cabang dengan pemerintahan setempat dan dinas Kesehatan setempat juga terus ditingkatkan agar pelayanan Kesehatan masyarakat bisa terus berkembang lebih baik bukan hanya untuk kepentingan dokter anggota IDI saja tetapi juga untuk masyarakat, bangsa, dan negara," tuturnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement