REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Antonio Banderas pernah mengalami serangan jantung yang dramatis pada 2017. Saat itu, usianya masih 56 tahun. Sejak mengalami kondisi yang sangat mengancam jiwanya itu, kariernya pun di industri film ikut berubah
Sekarang, Banderas bersyukur bisa diberi kesempatan untuk menjadi lebih baik dan merenungkan kejadian waktu itu. Ia menggambarkan pengalaman itu sebagai berkah karena membuatnya kembali fokus pada hal-hal penting dalam hidupnya.
Ketika serangan jantung menghampirinya, Banderas segera merasakan gejalanya. Banderas berterima kasih pada kekasihnya, Nicole Kimpel, yang membantu menyelamatkan hidupnya dengan memberikan salah satu aspirin dengan dosis maksimum.
"Serangan jantung dapat memengaruhi individu dalam berbagai cara. Ada serangan jantung yang membuat seseorang lupa begitu saja dan orang lain, seperti saya, yang merasa sangat sangat beruntung," kata Banderas di sebuah acara televisi pada 2021.
Banyak orang mungkin menganggap pendapatnya aneh, namun Banderas menegaskan bahwa serangan jantung datang ke hidupnya sebagai berkah. "Di satu sisi, itu mengajari saya bagaimana menyusun ulang prioritas saya. Hal-hal yang saya pikir sangat penting tenggelam, dan hanya hal-hal yang benar-benar penting yang tetap ada," kata Banderas.
Menurut Banderas, hal yang benar-benar penting dalam hidupnya sekarang adalah putrinya, keluarganya, teman-temannya, dan panggilan pekerjaannya.
"Ada kesedihan yang berkaitan dengan fakta bahwa kita sangat rentan. Bahwa kematian adalah satu-satunya kepastian yang kita miliki dan segala sesuatu yang lain benar-benar relatif," kata nominator Academy Award itu.
Faktanya, Banderas tidak hanya mengubah hidupnya di luar layar, tetapi juga kemampuannya sebagai aktor di layar. Ia menyalurkan perjuangannya sendiri sebagai cara untuk membuat karakternya lebih terhubung.
Serangan jantung digambarkan oleh NHS sebagai darurat medis serius yang terjadi ketika suplai darah ke jantung tiba-tiba tersumbat. Penyebab penyumbatan biasanya adalah gumpalan darah, yang terbentuk sebagai akibat dari suatu kondisi yang dikenal sebagai penyakit jantung koroner.
British Heart Foundation (BHF) menjelaskan bahwa penyakit jantung koroner disebabkan oleh penyempitan arteri koroner secara perlahan, akibat penumpukan timbunan lemak yang disebut ateroma. Jika sepotong ateroma pecah, gumpalan darah terbentuk untuk mencoba dan memperbaiki kerusakan pada dinding arteri.