REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Seksi Perencanaan Bidang Taman Distamhut Jakarta, Hendrianto, mengimbau para warga yang menikmati ruang terbuka, seperti Taman Tebet Eco Park harus memiliki kesadaran disiplin yang tinggi. "Kita harus bisa hadirkan masyarakat kota yang harus bisa berfikir positif dan juga disiplin untuk menikmati taman," ungkap Hendrianto saat diskusi bertajuk "Pemanfaatan Solusi Berbasis Alam untuk Warga Jakarta", di Jakarta, Rabu (6/7/2022).
Dia mengatakan Tebet Eco Park merupakan contoh simulasi taman yang ada di Jakarta yang cukup positif. Antusias warga yang cukup banyak membuat gebrakan positif untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dari segi keamanan dan juga kenyamanan bagi pengunjung dan juga warga sekitar.
"Kita surprised sekali, antusias masyarakat seperti itu dan itu hal yang positif. Dalam hal ini Gubernur dalam satu minggu sering mengadakan evaluasi untuk menentukan action plan dan itu kita dorong terus," ucap dia.
Untuk bisa menikmati taman, di negara maju seperti Australia dan Malaysia memiliki berbagai rencana. Salah satunya adalah pemetaan kenyamanan pengunjung yang dinilai memiliki nilai strategis dengan jarak 25 meter persegi untuk satu pengunjung.
"Kebutuhan orang di negara maju seperti di Australia dan Malaysia itu mereka punya pendekatan sendiri, mereka memiliki perhitungan mendetail seperti luas 20 m2 itu sejatinya untuk satu orang dan itu bisa membuat pengunjung merasa bisa menikmati taman dengan nyaman," kata dia.
Dengan luas Tebet Eco Park mencapai 7,3 hektare, seharusnya masyarakat bisa menikmati kenyamanan taman tersebut. Sebelumnya,Tebet Eco Park menarik minat kunjungan yang tidak disangka-sangka. Imbas dari itu semua, sejumlah fasilitas harus diperbaiki kembali sebelum nantinya akan dibuka kembali. Meski begitu, Pemerintah nanti akan membatasi kunjungan perhari hanya sekitar 8.000 pengunjung untuk hari biasa dan 10 ribu hingga 16 ribu orang ketika hari libur.