REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Harisson, mengatakan, pemerintah daerah harus mampu memaksimalkan potensi pariwisata di daerahnya masing-masing. Khususnya desa wisata yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
"Sektor pariwisata sudah seharusnya bisa menjadi sektor unggulan dalam meningkatkan perekonomian masyarakat desa," kata Harisson.
Ia menjelaskan, paradigma pembangunan desa telah mengalami pergeseran, yang sebelumnya fokus pada membangun desa, kini menjadi desa membangun. "Berdasarkan data yang telah dihimpun oleh pemerintah kabupaten/kota, terdapat 745 objek daya tarik wisata. Ini membuktikan pariwisata Kalbar memiliki potensi yang cukup besar," tuturnya.
Harisson juga mengatakan, dalam upaya mendukung pengembangan desa wisata terdapat beberapa kriteria yang harus terpenuhi. Seperti terpenuhinya aspek 3A (atraksi yaitu aktivitas wisata yang dapat menarik wisatawan, amenitas yaitu sarana dan prasarana pariwisata yang mendukung aktivitas dan layanan wisatawan, dan aksesibilitas yaitu transportasi ke destinasi).
Selain aspek 3A, masih banyak aspek yang harus dipenuhi sebagaimana dipersyaratkan pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Terdapat tujuh aspek dalam ADWI yaitu daya tarik pengunjung, pengelolaan homestay, pengelolaan toilet umum, souvenir, digital kreatif, CHSE, dan kelembagaan masyarakat, khususnya kelompok sadar wisata.
Semua pihak diminta untuk berperan aktif dalam percepatan pembangunan desa serta kebangkitan ekonomi masyarakat desa, khususnya desa wisata di Kalbar. "Upaya peningkatan pariwisata sendiri diperlukan sinergitas antar pihak yang terkait agar dapat mensukseskan peningkatan pariwisata serta menjadikan pariwisata sebagai salah satu ikon Kalbar," kata Harisson.