REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Ketika Anda tengah diimpit kesulitan maka berdoalah kepada Allah SWT sebab Allah SWT menjamin akan menghilangkan kesulitan hambaNya yang mau berdoa. Sebagaimana firman Allah SWT:
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ ۗ أَإِلَٰهٌ مَعَ اللَّهِ ۚ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ
“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).” (QS An Naml ayat 62).
Pakar tafsir Alquran yang juga pengasuh Pesantren Bayt Alquran-Pusat Studi Alquran, Dr.Ustaz Syahrullah Iskandar mengatakan ayat tersebut menjelaskan beberapa hal.
Di antaranya bahwa yang pantas untuk disembah hanya Allah SWT. Selain itu hanya Allah SWT yang dapat dan pasti memperkenankan atau mengabulkan doa orang-orang yang mengalami kesulitan atau kesusahan. Dan hanya Allah SWT yang dapat menghilangkan kesulitan yang menyelimuti hambaNya.
Pada ayat ini juga menjelaskan bahwa Allah menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi dengan memberikan anugerah berupa penguasaan terhadap alam. Sehingga hewan, tumbuhan, dan lainnya takluk semua kepada manusia.
Ustadz Syahrullah mengatakan pada surat An Naml ayat 62 adalah sindiran kepada orang-orang yang mengambil sesembahan selain Allah SWT. Bahwa apakah tuhan-tuhan yang disembah oleh mereka lebih baik dari Allah SWT yang memperkenankan doa orang-orang yang kesulitan.
"Jadi seolah membalik logika mereka, ayat ini sebenarnya menyindir mana yang lebih baik, pihak-pihak yang kalian sembah itu atau Allah yang notabenenya memperkenankan doa orang yang lagi kesusahan," kata Ustadz Syahrullah saat mengisi kajian kitab Min Wahyi Alquran karya Syekh Yasin Muhammad Yahya di Masjid Bayt Alquran-Pusat Studi Alquran beberapa hari lalu.
Ustadz Syahrullah mengatakan orang yang sedang tertimpa kesulitan, kesusahan, kesempitan, memperoleh keistimewaan dengan doa-doa dikabulkan Allah SWT. Seperti orang yang terzalimi, fakir miskin, dan lainnya. Ustadz Syahrullah mengatakan ada beberapa pendapat ulama mengartikan kata al mudthorro pada surat An Naml ayat 62 tersebut.
Ada ulama yang berpendapat bahwa al mudthorro adalah orang yang tertimpa sakit, dirundung kefakiran, kekurangan, atau orang yang susah karena tertimpa bencana sehingga dia berdoa kepada Allah SWT.
Pendapat lainnya mengatakan bahwa al mudthorro berarti tidak mempunyai daya. Maksudnya orang tersebut telah mengerahkan seluruh kemampuannya namun tidak mampu atau tidak bisa lagi menghadapi kesulitannya sehingga dia berdoa kepada Allah SWT.
Pendapat lainnya mengatakan bahwa al mudthorro adalah memangkas atau memotong hubungan selain Allah SWT. Maksudnya orang tersebut hanya memohon kepada Allah SWT atas kesulitan gang menimpanya.
Ada juga yang berpendapat al mudtharra berarti orang yang berdosa kemudian dia memohon ampunan. Pendapat lainnya mengatakan al mudtharra itu bangkrut. Maksudnya seseorang yang tadinya memiliki harta kekayaan lalu jatuh miskin.
"Salah satu bentuk tanda dari rahmat Allah kepada hambaNya adalah memperkenankan doa hamba-Nya ketika ia kesusahan ia memohon kepada Allah. Jadi itu salah satu poin, bahwa orang yang lagi kesusahan dibukakan pintu rahmat Allah SWT, akan diperkenankan doanya. Jadi kalau kesulitan jangan segan berdoa kepada Allah SWT. Jangankan dalam kondisi kesulitan, kondisi normal atau biasa-biasa saja, kita diminta berdoa kepada Allah. Karena kalau ada orang yang tidak berdoa lagi kepada Allah berarti tanda kesombongan. Takabur di hadapan Allah SWT. Seolah olah semuanya dia bisa selesaikan. Jadi berdoa itu tanda tawadhu kita di hadapan Allah SWT. Tapi doa itu sendiri harus diiringi usaha," kata Ustadz Syahrullah.