REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama (Dirut) BRI Sunarso mengatakan, kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir yang lebih fokus serta tuntas dalam menyelesaikan permasalahan dan menghadapi tantangan, berperan penting pada pencapaian positif perseroan.
"Fokus untuk menumbuhkembangkan bisnis dan dan fokus untuk mengurai masalah satu per satu. Dan, kemudian diikuti dengan action plan yang targetnya terselesaikan dengan tuntas, sampai ke struktur dasar persoalan itu diurai," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Sunarso menyampaikan, BRI secara konsisten mencatatkan pertumbuhan bisnis cemerlang. Pada tahun lalu, BRI membukukan laba bersih Rp 32,22 triliun atau setara 25,5 persen dari total laba seluruh perusahaan BUMN yang sebesar Rp 126 triliun. BRI pun berhasil melanjutkan kinerja positif tersebut pada tahun ini, sebagaimana terlihat dari capaian laba bersih Rp 12,2 triliun pada kuartal I 2022.
Bersamaan dengan itu, kiprah BRI di sektor UMKM semakin menonjol. Hal itu tercermin dari komposisi kredit UMKM yang terus tumbuh dari 82,6 persen menjadi 83,95 persen pada kuartal I 2022. Komposisi kredit UMKM pun diproyeksikan bisa menyentuh 85 persen pada 2025.
Lebih lanjut, Sunarso mengatakan BRI senantiasa berupaya menciptakan pertumbuhan bisnis baru untuk menunjang pencapaian target tersebut.
Komitmen tersebut salah satunya terlihat dari aksi korporasi pembentukan Holding Ultra Mikro (UMi) bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian.
Integrasi tiga entitas yang punya rekam jejak baik di segmen mikro dan ultramikro ini diharapkan semakin memperkuat backbone bisnis BRI Group. Holding UMi ditargetkan dapat melayani 55 juta nasabah segmen ultramikro pada 2024.
"Dan sekarang pada 2022, kami menargetkan penambahan lima juta nasabah terlebih dahulu," ucap Sunarso.