REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya menyatakan wisata Jembatan Surabaya bakal dibuka kembali pada malam hari setiap akhir pekan sebagai bagian dari upaya menggerakkan perekonomian di daerah itu setelah pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos di Surabaya, Kamis (7/7/2022), mengatakan sebetulnya pembukaan Jembatan Surabaya pada malam hari setiap akhir pekan sejak Maret 2022.
"Tetapi, pada April hingga Mei 2022, ditutup sementara karena bertepatan dengan bulan Ramadhan. Sehingga, Juni 2022 sudah kami buka lagi. Insya Allah untuk Juli 2022 juga akan kami buka," kata dia.
Namun, kata Yos, untuk kegiatan hari bebas kendaraan bermotor pada 10 Juli 2022 sementara waktu tidak dibuka, karena bertepatan dengan perayaan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah dan akan dibuka pada pekan berikutnya. Yos menjelaskan konsep yang digunakan pada CFD di Jembatan Surabaya dengan menghadirkan food truck adalah tahapan uji coba. Sebab, dia ingin melihat antusiasme dari pemilik food truck.
"Kami lakukan evaluasi, apakah bisa dilakukan setiap pekan atau satu bulan sekali. Sebab, kami ingin fokus untuk menggerakkan UMKM lokal dari kawasan sekitar," ujar Yos.
Dia mengatakan UMKM di sekitar kawasan Jembatan Surabaya adalah UMKM binaan dari Kecamatan Bulak, Kecamatan Kenjeran, serta dari tempat wisata Taman Hiburan Pantai (THP) Kenjeran.
"Kami sudah menjadwalkan secara bergantian UMKM mana saja yang akan masuk untuk berdagang di Jembatan Surabaya. Untuk setiap sesi, kami menyediakan 20 UMKM," kata dia.
Sedangkan, UMKM food truck yang dilibatkan juga akan dilakukan secara bergantian, karena saat pelaksanaan uji coba, UMKM food truck sangat antusias dan tidak menyangka bahwa para pengunjung akan langsung memborong habis dagangan mereka.
"Alhamdulillah, mereka mengaku ingin ikut kembali dalam kegiatan hari bebeas kendaraan bermotor Jembatan Surabaya. Sama halnya dengan UMKM binaan kelurahan, kecamatan, dan THP Kenjeran, bahwa dagangan mereka sudah habis terjual," kata dia.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan pihaknya akan menata kembali UMKM dengan melakukan pendataan jumlah UMKM yang berada di kawasan Jembatan Surabaya. Sebab, Jembatan Surabaya yang dibangun menggunakan APBD itu harus bisa memberikan dampak ekonomi untuk masyarakat sekitar.
"Sekarang kami hitung jumlah UMKM-nya, mereka akan masuk bergantian seperti Tunjungan Romansa, yakni setiap satu pekan sekali secara bergantian," kata dia.