REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Masyarakat yang ingin berwisata saat Hari Raya Idul Adha, bisa menjadikan Goa Suyaragi sebagai pilihan mereka. Pasalnya, objek wisata yang terletak di Jalan Brigjen Darsono By Pass Kesambi Kota Cirebon itu tetap buka pada hari raya Idul Adha, Ahad (10/7) mendatang.
"Kami tetap buka seperti biasa saat libur Idul Adha," ujar Kepala Bagian Humas dan Pemasaran Badan Pengelola Taman Air Goa Sunyaragi (BPTAGS), Eko Ardi Nugraha, Kamis (7/7).
Eko menyebutkan, pada hari raya Idul Adha nanti, objek wisata Goa Sunyaragi akan buka pada pukul 09.00 - 17.00 WIB. Meski buka di hari raya, pihaknya tetap menetapkan harga tiket masuk Goa Sunyaragi seperti biasa, yakni Rp 15 ribu per pengunjung.
Sedangkan bagi pelajar dan mahasiswa, besaran tiketnya hanya Rp 10 ribu per pengunjung. "Tapi dengan syarat menunjukan identitasnya," ucap Eko.
Bahkan, lanjut Eko, bagi pengunjung yang datang secara rombongan, pihaknya akan memberikan diskon khusus. Karenanya, hal itu akan meringankan biaya bagi masyarakat yang hendak berwisata ke Goa Sunyaragi.
"Diskon khusus untuk pengunjung rombongan yaitu beli 10 tiket gratis 1 tiket," ujarnya.
Eko menambahkan, tiket masuk objek wisata Goa Sunyaragi juga sudah bisa dibeli melalui aplikasi traveloka yang bisa diunduh di play store dan app store. Dengan demikian, masyarakat dari berbagai daerah bisa lebih mudah dalam memperoleh tiket tersebut.
Tamansari Goa Sunyaragi pada masa lalu digunakan sebagai taman kelangenan atau taman sari yang berfungsi sebagai tempat berkhalwat (menyepi) para sultan dan keluarganya. Karenanya, tempat tersebut disebut juga Taman Kelangenan Sunyaragi (sunya berarti sepi, ragi berarti raga).
Namun, karena situs tersebut terdiri dari banyak bangunan yang berongga dan memiliki lorong yang berliku dan gelap seperti goa, maka dikenal pula dengan nama Goa Sunyaragi. Menurut buku Purwaka Caruban Nagari karya Pangeran Kararangen (bergelar Arya Carbon), Tamansari Goa Sunyaragi dibangun oleh Pangeran Kararangen, adik Sultan Sepuh II pada 1703 M.
Namun, menurut versi Carub Kanda (berita lisan yang dituturkan secara turun temurun), Tamansari Goa Sunyaragi didirikan dalam tiga periode. Periode pertama didirikan oleh Pangeran Emas Muhammad Arifin II (bergelar Panembahan Gusti Ratu Pakungwati I), cicit dari Syekh Syarif Hidayatullah pada pertengahan abad XVI. Periode kedua dibangun oleh Pangeran Kararangen pada 1703, dan periode ketiga diprakarsai oleh Sultan Sepuh V, Pangeran Amir Sidik (bergelar Pangeran Matangaji) pada abad ke-18.