Kamis 07 Jul 2022 13:44 WIB

Kepala MI5 dan FBI Peringatkan Peningkatan Ancaman China

China menimbulkan ancaman jangka panjang terbesar bagi keamanan ekonomi

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Kantor lembaga mata-mata Inggris, MI5 dan MI6.
Foto: Spyblog.org.uk
Kantor lembaga mata-mata Inggris, MI5 dan MI6.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kepala Badan intelijen Inggris MI5 dan Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat memperingatkan meningkatnya ancaman jangka panjang yang ditimbulkan oleh China terhadap kepentingan kedua negara.  Berbicara di markas MI5 di Thames House London, kedua kepala dinas keamanan memberikan banyak contoh masalah yang terkait dengan China.

Direktur Jenderal MI5 Ken McCallum mengatakan, layanan tersebut telah lebih dari dua kali lipat upaya sebelumnya dalam membatasi aktivitas China. MI5 menjalankan investigasi tujuh kali lebih banyak dari pada 2018.

"Asumsi Barat yang meluas bahwa kemakmuran yang tumbuh di China dan peningkatan konektivitas dengan Barat secara otomatis akan mengarah pada kebebasan politik yang lebih besar, saya khawatir, terbukti salah," kata McCallum.

Selama tahun lalu, menurut McCallum, Inggris telah berbagi intelijen dengan 37 negara untuk membantu mereka bertahan melawan spionase dunia maya. Pada Mei, MI5 telah mengganggu ancaman canggih yang menargetkan perusahaan kedirgantaraan penting.

Sedangkan Direktur FBI Christopher Wray mengatakan, pemerintah China menimbulkan ancaman jangka panjang terbesar bagi keamanan ekonomi dan nasional untuk Inggris, Amerika Serikat (AS), sekutu di Eropa serta di tempat lain. "Pemerintah China sedang mencoba untuk membentuk dunia dengan mencampuri politik kami (dan politik sekutu kami, saya harus menambahkan)," kata Wray.

Menurut Wray, China telah secara langsung ikut campur dalam pemilihan Kongres di New York tahun ini. Tindakan itu dilakukan karena Beijing tidak ingin calon yang merupakan kritikus dan mantan pengunjuk rasa di Lapangan Tiananmen terpilih.

Wray memperingatkan bahwa pemerintah China menimbulkan ancaman yang lebih serius bagi bisnis Barat daripada yang disadari oleh banyak pebisnis. "Bersiap untuk mencuri teknologi Anda," katanya memperingatkan bahwa program peretasan pemerintah China lebih besar dari gabungan semua negara besar lainnya.

Berbicara tentang Taiwan, yang dianggap China sebagai sebuah provinsi, Wray mengatakan, China mungkin mencoba untuk mengambil alih secara paksa dan jika itu terjadi. "Itu akan mewakili salah satu gangguan bisnis paling mengerikan yang pernah ada di dunia," katanya.

"Tuduhan terhadap China oleh pejabat intelijen AS dan Inggris sama sekali tidak berdasar dan apa yang disebut kasus yang mereka daftarkan adalah murni pengejaran bayangan," kata juru bicara Kedutaan China di Inggris menanggapi pertanyaan tentang komentar yang dibuat oleh McCallum dan Wray.

Juru bicara itu mengatakan, China mendesak kedua negara untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang tren waktu, meninggalkan mentalitas Perang Dingin yang telah lama ketinggalan zaman, berhenti menyebarkan ide tentang ancaman China. Mereka pun meminta berhenti menciptakan konfrontasi dan konflik.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement