Kamis 07 Jul 2022 15:20 WIB

Kemenkominfo Siapkan Tim Keamanan Siber Pantau Konten Negatif Pemilu

Kemenkominfo memiliki cyber drone dan tim cyber security yang bekerja 24 jam sehari.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ilham Tirta
Jhonny G Plate.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Jhonny G Plate.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memastikan ruang digital selama proses pelaksanaan Pemilihan Umum berlangsung dengan baik dan sehat. Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate mengatakan, telah menyiapkan dukungan teknologi informasi, tim keamanan siber, dan penangkal konten negatif.

"Kominfo mendukung ruang digital yang sehat. Tidak saja pada saat penyelenggaraan Pemilihan Umum, juga seluruh kehidupan di dalam ruang digital setiap saat," kata Johnny dalam keterangannya usai menerima Ketua KPU, Hasyim Asy'ari di Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat, Rabu (06/07/2022).

Baca Juga

Johnny mengatakan, Kementerian Kominfo telah melengkapi peralatan dengan menambah cyber drone dan mempunyai tim cyber security yang bekerja 24 jam sehari. Mereka, kata Johnny, bertugas melakukan surveillans terhadap ruang digital dan serangan siber.

Menurut Johnny, lewat peningkatan kapasitas perangkat dan teknologi, diharapkan dapat membantu pelacakan konten negatif dengan skema alphabetical dan numerical.

"Alphabetical dan juga numerical, jadi bisa membacanya baik huruf maupun angka. Untuk menjaga ruang digital dari serangan siber, sudah ada lintas koordinasi antarkementerian dan lembaga atau yang kita sebut dengan tim cyber respons (CSIRT)," kata dia.

Johnny menjelaskan, tim respons cepat keamanan siber itu juga memiliki tugas merespon seluruh serangan siber yang mengarah ke aplikasi pemerintah. Pada saat bersamaan, Johnny juga mengimbau untuk menghentikan aksi peretasan.

“Peretasan yang dilakukan itu tidak ada gunanya. Apabila melakukan serangan terhadap ruang digital secara khusus untuk aktivitas perekonomian masyarakat atau aktivitas sosial politik yang berkaitan dengan sirkulasi demokrasi itu tidak bermanfaat, janganlah,” katanya.

Secara khusus, Kementerian Kominfo juga rutin berkomunikasi dengan seluruh platform digital baik global dan lokal. Menkominfo meminta penyelenggara platform digital terus menjaga sistem keamanan dan melengkapi dengan teknologi keamanan enkripsi yang baik, kuat serta menyiapkan tim yang dapat merespons insiden dengan cepat.

"Komunikasi ini terus kita bangun, agar apabila ada pelanggaran-pelanggaran di dalam ruang digital itu bisa direspons dengan cepat, baik untuk menghentikannya atau untuk memblokirnya," kata dia.

Johnny juga meminta kepada seluruh pihak menjaga penyelenggaraan Pemilu berlangsung dengan baik, aman, dan lancar. Dia mengingatkan, semua pihak juga harus belajar memperbaiki penyelenggaraan Pemilu 2024 dan terus menjaga ruang digital dengan baik.

"Tugas kita bersama semuanya, jangan sampai pemilu dibayang-bayangi dengan rasa takut. Jangan sampai pemilihan umum kita dibayang-bayangi dengan potensi keterbelahan masyarakat," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement