Kamis 07 Jul 2022 15:27 WIB

Lokasi Wisatawan Tenggelam di Pangandaran Bukan Objek Wisata

Tiga orang dilaporkan meninggal dan seorang lainnya masih hilang.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Teguh Firmansyah
Tim SAR gabungan melakukan pencarian satu orang yang dilaporkan tenggelam di Pantai Madasari, Kabupaten Pangandaran, Kamis (7/7/2022). Dalam kejadian itu, terdapat juga tiga wisatawan yang dilaporkan meninggal dunia.
Foto: SAR Bandung
Tim SAR gabungan melakukan pencarian satu orang yang dilaporkan tenggelam di Pantai Madasari, Kabupaten Pangandaran, Kamis (7/7/2022). Dalam kejadian itu, terdapat juga tiga wisatawan yang dilaporkan meninggal dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Sebanyak sembilan orang wisatawan tenggelam saat berenang di sekitar Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Legokjawa, Desa Legokjawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Kamis (7/7/2022). Tiga di antara korban yang tenggelam dilaporkan meninggal dunia. Kemudian lima orang luka-luka, dan satu orang hilang.

Kapolsek Cimerak, Iptu Umun, mengatakan, lokasi tenggelamnya sejumlah wisatawan itu terjadi bukanlah merupakan objek wisata. Tempat itu merupakan lokasi pendaratan kapal nelayan di Desa Legokjawa. Arus di sekitar lokasi juga disebut sangat deras. "Jadi bukan tempat untuk berenang," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id, Kamis (7/7/2022) siang.

Baca Juga

Ia menambahkan, di tempat itu juga tidak ada petugas balai penyelamat wisata tirta (balawista). Menurut dia, petugas balawista di Kabupaten Pangandaran hanya disiagakan di objek wisata resmi.

Umun menduga, para wisatawan tersebut berenang di tempat tersebut lantaran menginap di salah satu rumah warga yang berada dekat lokasi. Meski sudah diingatkan oleh warga sekitar agar tak berenang, para wisatawan yang statusnya masih anak-anak itu tetap berenang.

Kemudian, saat peristiwa wisatawan tenggelam itu terjadi, warga sekitar bersama nelayan yang melakukan penyelamatan pertama. "Kebetulan mereka baru pulang melaut," kata dia.

Ia mengimbau wisatawan yang berkunjung ke wilayah Kabupaten Tasikmalaya tak sembarangan berenang. Apalagi, di lokasi yang notabene bukan objek wisata. Di objek wisata pun, ia menilai, petugas juga sudah memasang rambu-rambu peringatan.

"Di sini juga masyarakat sudah sering menyampaikan agar jangan berenang di daerah ini. Namun yang namanya anak-anak," kata dia.

Sebelumnya, Kasatpolair Polres Pangandaran, AKP Sugianto, mengatakan, lokasi peristiwa tenggelam itu bukanlah tempat wisata. Wilayah itu juga bukan untuk berenang. "Ombak di sini sangat besar. Kalau orang sini, tidak ada yang berani berenang," ujar dia.

Berdasarkan data Polsek Cimerak, korban yang meninggal dunia masing-masing atas nama Sayati Rangga Djulhijah (15 tahun), Salfa (15), dan Sabila (13). Semantara korban yang diduga hilang atas nama Shahrul Hidayah (13). Sedangkan korban selamat yaitu Firli Rabbani (14), Muhammad Firman (17), Silvi Anggin (16), Mutiara Pramas Hidyah (13), dan satu orang yang dirawat di RSUD Pandega Pangandaran atas nama Jurotun Nafisa (16).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement