REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Kementerian Sosial bekerja sama dengan Koperasi Tambrauw Maju Bersinar dan Fakultas Teknologi Hasil Pertanian Universitas Papua menggelar program kewirausahaan sosial pengolahan kacang tanah yang diikuti 30 petani asal Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat.
Koordinator kegiatan tersebut, Budi Santoso di Manokwari, Papua Barat, Kamis (7/7/2011, mengatakan, selain mendapatkan pengetahuan teoritis, para petani langsung mempraktikkan pembuatan produk kacang yang siap dipasarkan. Tidak itu saja, para petani juga diajarkan cara memanen, penanganan pascapanen, pengolahan produk kacang tanah, teknik pengemasan hingga rencana bisnis.
"Ada lima produk yang kami berikan yaitu kacang disko original, kacang disko rasa pedas, kacang telur, kacang bawang original dan kacang bawang pedas. Para petani kami bagi dalam lima kelompok, setiap kelompok mendapat bagian praktik pembuatan dua produk," jelas Santoso.
Materi dan praktik yang diberikan diharapkan dapat menjadi bekal bagi para petani saat kembali ke daerah asal, meski harus terus dilakukan pendampingan oleh Koperasi Tambrauw Maju Bersinar. Santoso yang merupakan staf pengajar Fakultas Teknologi Hasil Pertanian Universitas Papua itu menyebut potensi kacang Kebar sangat bagus sehingga diharapkan tidak saja dijual dalam bentuk segar tetapi bisa diberikan nilai tambah dengan cara mengolah menjadi produk-produk. Seperti selai, minyak kacang, kacang garing dan masih banyak produk lagi yang bisa dikembangkan.