Kamis 07 Jul 2022 16:45 WIB

Kronologi Tenggelamnya Tiga Wisatawan di Pangandaran

Warga telah memperingatkan rombongan itu agar tidak berenang di pantai.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Teguh Firmansyah
Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban tenggelam di perairan sekitar TPI Legokjawa, Desa Legokjawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Kamis (7/7/2022). Dalam peristiwa itu, terdapat tiga orang wisatawan yang meninggal dunia, lima orang luka-luka, dan satu orang hilang, saat berenang di lokasi tersebut.
Foto: dok. istimewa
Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban tenggelam di perairan sekitar TPI Legokjawa, Desa Legokjawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Kamis (7/7/2022). Dalam peristiwa itu, terdapat tiga orang wisatawan yang meninggal dunia, lima orang luka-luka, dan satu orang hilang, saat berenang di lokasi tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Sebanyak tiga orang wisatawan asal Kota Tasikmalaya meninggal dunia saat berenang di pantai yang berlokasi dekat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Legokjawa, Desa Legokjawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Kamis (7/7/2022). Selain itu, satu orang lainnya masih belum ditemukan dan lima orang luka-luka.

Ketua Rukun Nelayan Legokjawa, Uhan (50 tahun), mengatakan, para korban itu merupakan rombongan dari Kota Tasikmalaya yang berkunjung ke rumah salah seorang kerabatnya di Desa Legokjawa. Ia menyebut, total keseluruhan rombongan itu berjumlah 50 orang. "Beberapa di antara mereka ada yang berenang setelah Subuh. Ada sekitar 25 orang yang berenang," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id, Kamis (7/7/2022).

 

Menurut Uhan, rombongan wisatawan yang mayoritas masih remaja itu sudah diberikan peringatan oleh nelayan setempat untuk tidak berenang. Namun, peringatan itu tak dihiraukan oleh mereka.

 

Ketika itu, Uhan mengaku sedang melakukan operasi bersih-bersih di depan TPI Legokjawa bersama para nelayan dan masyarakat lainnya. Tiba-tiba, ada yang berteriak minta tolong. Ketika dihampiri, terdapat delapan orang yang tenggelam.

 

"Nelayan dan masyarakat langsung evakuasi. Kami berhasil mengevakuasi tujuh orang. Satu orang belum ditemukan. Yang tenggelam itu ada delapan orang," ujar lelaki yang menyaksikan kejadian itu.

 

Menurut Uhan, peristiwa tenggelamnya wisatawan di wilayah itu merupakan kejadian pertama. Selama ini, wisatawan yang datang ke tempat itu selalu diperingatkan oleh nelayan atau masyarakat untuk tidak berenang. "Tiap ada yang kunjungan, kami selalu ingatkan. Kejadian tenggelam ini baru sekali terjadi," kata dia.

 

Baca Juga

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement