Kamis 07 Jul 2022 17:54 WIB

Bahas Pengembangan Keraton Pura Mangkunegaran, KGPAA Bhre Temui Ganjar

Pengembangan Pura Mangkunegaran harus relevan dengan perkembangan zaman

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menerima KGPAA Bhre Cakarahutomo Wira Sudjiwo, di rumah dinas Guberur Jawa Tengah, Puri Gedeh di Semarang, Kamis (7/7). Dalam pertemuan ini dibahas berbagai hal tentang rencana pengembangan Puri mangkunegaran Sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa.
Foto: dok. humas Prov Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menerima KGPAA Bhre Cakarahutomo Wira Sudjiwo, di rumah dinas Guberur Jawa Tengah, Puri Gedeh di Semarang, Kamis (7/7). Dalam pertemuan ini dibahas berbagai hal tentang rencana pengembangan Puri mangkunegaran Sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Bahas pengembangan keraton Pura Mangkunegaran, Sri Paduka Mangkunegara X, KGPAA Bhre Cakarahutomo Wira Sudjiwo temui Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Semarang, Kamis (7/7).

Dalam pertemuan yang dilaksanakan di rumah dinas Gubernur Jawa Tengah, Puri Gedeh ini, dibahas beberapa hal, khususnya terkait rencana pengembangan keratin Mangkunegaran sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa. “Karena kami punya amanah dan tanggunjawab yang besar, untuk melestarikan kebudayaan Jawa ini,” kata Kanjeng Gusti Bhre, usai menggelar pertemuan dengan Gubernur Jawa Tengah.

Baca Juga

Ia menjelaskan, pengembangan Pura Mangkunegaran harus relevan dengan perkembangan zaman, di satu sisi jugaharus tetap mempertahankan pada nilai- nilai dan pemanfaatan Pura Mangkunegaran yang sudah ada selama ini.

Baik dari segi kebudayaan, pariwisata maupun dari pengetahuannya. Maka nilai- nilai yang sudah melekat di Pura Mangkunegaran tetap menjadi fondasi utama untuk seterusnya dan selamanya. “Maka pengembangan Pura Mangkunegaran sebagi salah satu Pusat Kebudayaan Jawa. menurut saya menjadi pilihan yang paling tepat,” jelasnya.

Terkait dengan rencana ini, Bhre mengaku telah mendapatkan dukungan penuh, baik dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo maupun dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.

Ia bahkan menyebut dukungan Ganjar sangat luar biasa untuk Pura Mangkunegaran. Sehingga diharapkan ke depan Pura Mangkunegaran dan Pemprov Jawa Tengah dapat bersinergi dalam berbagai kegiatan kebudayaan.

Dalam kesempatan itu, Bhre juga menyampaikan beberapa kegiatan budaya terdekat yang bakal diselenggarakan oleh Pura Mangkunegaran. Di antaranya adalah Kirab Pusaka Malam 1 Suro yang sempat terhenti selama pandemi Covid-19 dan hanya dilakukan secara terbatas.

Berikutnya juga ada kegiatan misi kebudayaan yang dilakukan oleh para penari Mangkunegaran untuk road show ke tiga negara, dimulai dari bulan Juli ini di Malaysia, bulan Agustus tampil di Australia, dan berikutnya di Thailand. “Mohon doanya semoga apa yang sudah kami persiapkan ini bisa berjalan dengan baik dan lancer Sebagai sarana untuk memperkenalkan budaya Jawa kepada masyarakat internasional,” tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan, keinginan KGPPA Mangkunegaran X, Bhre Cakarahutomo untuk merevitalisasi keraton atau Pura Mangkunegaran sesuai dengan apa yang ada dipikirannya.

Selain untuk melestarikan dan mengembangkan budaya, revitalisasi Pura Mangkunegaran juga dapat membuka ruang publik untuk bisa belajar lebih banyak tentang kebudayaan Jawa, khususnya budaya keraton.

“Saya juga senang karena Gusti Bhre ingin melakukan semacam revitalisasi keraton dengan keseniannya, kebudayaannya. Beliau akan me-manage kondisi keraton yang ada hari ini untuk kemudian bisa dikembangkan,” jelas gubernur.

Ganjar juga mengungkapkan bahwa sudah ada seni tari karya Gusti Bhre yang sering ditampilkan, begitu juga ide pengembangan batik sehingga memiliki lebih banyak corak khas Mangkunegaran.

Sedangkan dari sisi pariwisata, gubernur juga memberikan ide serta memasukkan berupa kegiatan ‘Dinner with The King’ dengan sajian menu- menu khas (legendaris)  masakan kelangenan raja- raja tempo dulu.

Di luar itu, masih lanjut Ganjar, Pemprov Jawa Tengah juga mendukung ide- ide kreatif dari sisi pariwisata, budaya dan keseniannya. Termasuk juga mendorong agar ada pengaturan di zona keraton bagi wisatawan.

Misalnya zona mana saja yang tidak boleh didatangi atau dimasuki para wisatawan dan zona mana yang tidak boleh. Bahkan ia juga mendorong agar wisatawan juga bisa merasakan bagaimana menginap di lingkungan keraton.

Prinsipnya keraton nanti bisa dilakukan revitalisasi dengan potensi-potensi yang ada, lalu ditransformasikan ke era kekinian dengan tetap mempertahankan kekhasannya serta dikerjasamakan dengan pengelola jasa pariwisata akan semakin luar biasa.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement