REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pangdam III Siliwangi Mayen TNI Kunto Arief Wibowo beserta pejabat utama Kodam menunjau latihan Terintegrasi Deninteldam III Siliwangi dan Yonif Raider 300/BJW Tahun 2022. Latihan ini digelar di Mako Yonif Raider 300/BJW, Jl Arwinda Kabupaten Cianjur.
"Yonif Raider 300/BJW dan Deninteldam III Siliwangi adalah satuan pelaksana yang mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan operasi taktis dan operasi intelijen. Satuan tersebut dituntut untuk mampu melaksanakan operasi khusus serta menyediakan produk intelijen, dalam rangka mendukung tugas," kata Kapendam Siliwangi, Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto, dalam siaran persnya yang diterima Republika.co.id, Kamis (7/6/2022).
Menurut Kapendam, peninjauan latihan terintegrasi dilakukan Pangdam seusai peresmian lapangan tembak Tapal Kuda Yonif Raider 300/BJW, Senin (4/7). Dia mengatakan, latihan terintegrasi antara Deninteldam III Siliwangi dengan Yonif Raider 300/BJW, bertujuan untuk Pembinaan Prosedur Pengetahuan Keterampilan dan Uji Rencana Operasi (RO) Kodam III Siliwangi. Dengan latihan ini diharapkan pelaksanaan tugas pokok dapat berjalan dengan baik.
"Beberapa materi latihan yang disajikan oleh Yonif Raider 300/BJW diantaranya serbuan ruangan, Mobud, menembak tempur reaksi, infiltrasi dan exfiltrasi, raid penghancuran, raid pembebasan tawanan serta penembak sniper. Sedangkan materi bidang Intel meliputi, teknik wawancara, pengamatan dan penggambaran, interogasi, bangsispam, sabotase, penculikan serta kontak orang dengan orang (kodo)," tutur dia.
Dalam pelaksanaanya, sambung Kapendam, Yonif Raider bertugas sebagai eksekutor dalam penghancuran dan raid pembebasan tawanan. Sementara Deninteldam III Siliwangi bertindak sebagai Advance Team (AT) atau tim yang melaksanakan pengamatan dan penggambaran di sasaran.
"Latihan dilaksanakan melalui tahapan-tahapan seperti drill teknis, drill taktis, Tactical Floor Game (TFG), infiltrasi, aksi, dan eksfiltrasi. Sasarannya ada di enam tempat, yaitu Cianjur selatan, Sukabumi, Bogor, Karawang, Cirebon, dan Sumedang," kata dia.
Sasaran yang diharapkan dari latihan terintegrasi tersebut, sambung Kapendam, agar prajurit mampu melaksanakan semua materi latihan. Sehingga, imbuh dia, operasi taktis dan operasi intelijen dapat dijalankan dengan baik.