Jumat 08 Jul 2022 02:12 WIB

Fiji Apresiasi Undangan G20 untuk Wakili Negara Kepulauan

Pemerintah Fiji juga mengapresiasi peran aktif Indonesia dalam berbagai isu global.

Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi (kanan) menyapa Menteri Luar Negeri Fiji Josaia Voreqe Bainimarama selama pertemuan bilateral mereka menjelang Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, 07 Juli 2022. Bali menjadi tuan rumah Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 dua hari pada 07 -08 Juli 2022.
Foto: EPA-EFE/DITA ALANGKARA
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi (kanan) menyapa Menteri Luar Negeri Fiji Josaia Voreqe Bainimarama selama pertemuan bilateral mereka menjelang Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, 07 Juli 2022. Bali menjadi tuan rumah Pertemuan Menteri Luar Negeri G20 dua hari pada 07 -08 Juli 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Fiji mengapresiasi undangan dari Indonesia untuk menghadiri pertemuan menteri luar negeri kelompok 20 negara ekonomi besar dunia (G20). Fiji hadir sebagai wakil dari negara-negara kepulauan.

Apresiasi itu disampaikan oleh Perdana Menteri merangkap Menteri Luar Negeri Republik Fiji Josaia Voreqe Bainimarama saat melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Bali pada Kamis (7/7/2022), menurut keterangan Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Kamis. PM Bainimarama berpendapat bahwa undangan tersebut menunjukkan inklusivitas presidensi G20 Indonesia dan keberpihakan terhadap kepentingan negara berkembang.

Baca Juga

Selanjutnya, Pemerintah Fiji juga mengapresiasi peran aktif Indonesia dalam berbagai isu global, seperti penanganan pandemi COVID-19, dan upaya menghentikan perang. Dalam konteks kerja sama bilateral, Fiji mengapresiasi bantuan teknis Indonesia, antara lain dalam bentuk pembangunan salah satu sekolah di Fiji, dan pelatihan teknik sipil, dalam kerangka pengembangan sumber daya manusia.

Dalam pertemuan bilateral antara Menlu RI dan Fiji itu telah dibahas juga secara khusus komitmen kedua negara untuk meningkatkan kerja sama dalam penanganan perubahan iklim dan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Kedua Menlu juga menyampaikan harapan agar pembahasan perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) Indonesia-Fiji dapat segera diselesaikan.

Pada kesempatan itu, PM Bainimarama pun kembali menegaskan penghormatan terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia. 

Para menteri luar negeri G20 akan berkumpul ketika dunia berjuang menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, seperti dampak perubahan iklim, pandemi COVID-19, dan meningkatnya krisis ketahanan pangan. Mengenai dampak perang Rusia-Ukraina, para anggota G20 juga akan membahas konsekuensi yang ditimbulkan perang itu pada inflasi, keamanan ekonomi, pasar energi internasional, serta perdamaian dan keamanan.

Secara kolektif, anggota G20 mewakili sekitar 80 persen ekonomi global, dua pertiga penduduk dunia, dan tiga perempat perdagangan internasional. G20 beranggotakan Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brazil, China, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Meksiko, Prancis, Rusia, Turki, dan Uni Eropa. Tahun ini adalah kali pertama Indonesia memegang keketuaan G20.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement