Kamis 07 Jul 2022 22:02 WIB

G20 Diprediksi Populerkan Wisata Belitung

G20 harus dimanfaatkan maksimal sebelum tertutup isu politik jelang 2024.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Pengunjung mengamati pemandangan Danau Kaolin di Kobak, Bangka Tengah, Bangka Belitung, Ahad (22/10). Pulau Belitung akan menjadi tuan rumah Development Working Group (DWG) G20, yang diharapkan bisa mempopulerkan daerah tersebut sebagai tujuan wisata.
Foto: MAulana Surya/Republika
Pengunjung mengamati pemandangan Danau Kaolin di Kobak, Bangka Tengah, Bangka Belitung, Ahad (22/10). Pulau Belitung akan menjadi tuan rumah Development Working Group (DWG) G20, yang diharapkan bisa mempopulerkan daerah tersebut sebagai tujuan wisata.

REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Pulau Belitung akan menjadi tuan rumah Development Working Group (DWG) G20, yang diharapkan bisa mempopulerkan daerah tersebut sebagai tujuan wisata.

"Kita butuh bom besar untuk meledakkan wisata Belitung. Bom besar yang kita temukan sekarang adalah G20," kata Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie, di seminar bersama tiket.com di Kabupaten Belitung, Kamis (7/7/2022).

Baca Juga

G20 menjadi momen besar bagi pulau tersebut untuk membangkitkan sektor pariwisata yang dihantam pandemi dua tahun belakangan. Jika tidak dimanfaatkan sebaik mungkin, mereka akan kehilangan kesempatan besar karena setelah ini Indonesia akan memasuki tahun politik, pembicaraan soal wisata di media sosial akan kalah dengan diskusi soal politik.

"Kita harus siap," kata Isyak.Persiapan mereka menuju perhelatan internasional tersebut, menurut sang wakil bupati, antara lain dengan perbaikan jalan, jembatan, destinasi wisata dan landasan (runway) bandara.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung, Bakri Hauriansyah, ditemui di acara yang sama, menjelaskan persiapan Pemerintah Kabupaten termasuk menggeser peruntukan anggaran untuk perhelatan internasional tersebut. Bakri tidak menyebutkan secara pasti berapa besar anggaran mereka untuk DWG G20, namun, berada di kisaran puluhan miliar pupiah.

Anggaran tersebut digunakan untuk, antara lain, pertunjukan seni budaya, jamuan makan dan wisata berkeliling pulau (island hopping) untuk delegasi G20 yang datang ke sana. Diperkirakan akan ada sekitar 2.000 orang di Belitung untuk perhelatan DWG G20. Acara ini diharapkan bisa mempopulerkan wisata Belitung dan memberikan efek berantai pada perekonomian daerah.

Perjalanan Belitung menjadi lokasi penyelenggaraan salah satu acara pendukung G20 cukup berliku. Jika Jakarta dan Bali ditetapkan sebagai lokasi penyelenggaraan G20 melalui regulasi, menurut Isyak, terpilihnya Belitung sebagai salah satu lokasi penyelenggaraan terbilang mendadak. "Dengan komitmen tinggi dari kami, yang tadinya Belitung tidak masuk (daftar lokasi penyelenggaraan G20), menjadi masuk. Kami komitmen bisa penuhi," kata Isyak.

Forum DWG G20 akan berlangsung di Belitung pada 7-9 September 2022.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement