REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Basque Bar de Tapas Jakarta menggelar jumpa pers untuk memanfaatkan kesempatan menjawab persoalan yang beredar beberapa waktu belakangan ini pada Kamis (7/7/2022). Direktur dan Komisaris Basque Jakarta, yang didampingi kuasa hukum Gusti Randa mengungkapkan rasa sesal atas peristiwa yang dinilai pihak Manajemen Basque Jakarta sebagai peristiwa yang sama sekali tidak diharapkan dan tidak boleh terulang di salah satu tempat hiburan di Jakarta Selatan itu.
"Kami akan menjadikan peristiwa ini sebagai momentum untuk koreksi internal. Karena kedua pihak sudah memulai langkah hukum, maka kami memastikan Basque Jakarta akan senantiasa menghormati proses hukum ini dengan baik," kata Gusti Randa.
Gusti juga menambahkan, Manajemen berterima kasih kepada para tamu setia Basque Jakarta, seraya menjamin kejadian serupa tidak terulang. "Penerapan reward and punishment di Basque Jakarta berjalan dengan konsisten. Kami memastikan setiap pihak dari kami akan menerima sanksi yang sesuai bila terbukti melanggar nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh keluarga besar Basque Jakarta," kata dia.
Dalam keterangan itu, manajemen menjelaskan bahwa peristiwa yang terjadi murni diawali karena adanya miskomunikasi antara salah satu karyawan dengan tamu. Sayangnya, klaim dia, rekaman video yang beredar tidak ditampilkan secara utuh.
"Padahal kami memberikan video itu saat diminta, namun yang kami sesali, video yang beredar tidak ditampilkan utuh. Bahkan bagian terpenting dari peristiwa malam itu tidak ada sama sekali," kata salah satu Direktur Basque Jakarta Harrisman sesaat sebelum menutup acara jumpa pers.
Manajemen Basque Jakarta juga menjelaskan bahwa kejadian yang dituduhkan yang dialamatkan kepada pihaknya, berlangsung saat kondisi kafe ramai pengunjung.
"Pada saat itu restoran kami sedang ramai pengunjung sehingga hal tersebut bisa terjadi. Lalu Bapak Claudio Martinez merasa tersenggol di bagian belakang punggungnya," kata Andrew selaku Director Operasional Basque Jakarta.
Dalam kesempatan yang sama, manajemen mengaku bahwa salah satu karyawannya yang bernama Ade Kurniawan mendapat pukulan dari Claudio Martinez. Menyikapi kejadian ini, Ade Kurniawan selaku pegawai kafe tersebut pun diketahui telah melakukan visum dan membuat laporan polisi di malam yang sama.
"Untuk hal ini karyawan kami atas nama Ade Kurniawan sudah melaporkan, jadi pada malam kejadian pada saat visum kita juga melapor. Karena malam itu karyawan kita dipukul sampai pingsan," Harriman menambahkan
Diberitakan sebelumnya, istri Claudio Martinez, Musriana resmi membuat laporan polisi ke Polda Metro Jaya usai suaminya diduga menjadi korban pengeroyokan, Sabtu, 2 Juli 2022 dini hari.
Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B/3318/VII/2022/SPKT POLDA METRO JAYA tanggal 2 Juli 2022.
Sebelumnya, artis sinetron sekaligus mantan pemain sepak bola, Claudio Martinez (41 tahun) diduga menjadi korban pemukulan di tempat hiburan malam kawasan Setiabudi, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (2/7/2022) dini hari. Korban diduga dikeroyok oleh karyawan hiburan malam dan kasus ini dilaporkan oleh istrinya Musriana ke Polda Metro Jaya.
Menurut Musriana, peristiwa itu berawal pada saat suaminya tersenggol dan kakinya terinjak oleh salah seorang pegawai. Kemudian Claudio pun menegur pegawai yang dianggap kurang berhati-hati di tengah ramainya pengunjung tempat hiburan malam tersebut.
"Awalnya karena tempat ramai, suami saya terinjak dan tersenggol. Suami saya tegur. Eh malah waiters-nya nyolot dan dorong suami saya duluan, sehingga suami saya marah dan tabok bahu si waiters," kata Musriana menambahkan.