REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta meminta agar pembagian daging qurban tidak menggunakan kantong plastik atau kresek. Hal ini guna mengurangi sampah plastik di Kota Yogyakarta.
"Pelaksanaan (distribusi daging qurban) tanpa sampah plastik di Kota Yogya, kita melaksanakan tidak menggunakan kresek," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Sumadi di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Jumat (8/7/2022).
Sumadi pun meminta agar pembagian daging qurban ini menggunakan pembungkus daging yang dapat didaur ulang. Salah satunya dapat menggunakan besek sebagai pembungkus daging qurban yang dibagikan ke masyarakat.
"Diimbau panitia qurban tidak menggunakan plastik untuk mengurangi penggunaan sampah plastik karena banyaknya tonase (sampah) di Kota Yogya," ujar Sumadi.
Pihaknya juga sudah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Yogyakarta Nomor 451/3099/SE/2022 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Idul Adha 1443 H/2022 M dalam Situasi Wabah Penyakit Mulut dan Kaki (PMK). Dalam aturan tersebut sudah diatur terkait pelaksanaan ibadah Idul Adha hingga pelaksanaan qurban.
"Kami juga mengeluarkan SE berkaitan dengan penggunaan alat pembungkus. Kami berharap untuk tidak menggunakan plastik, tapi misalnya besek yang itu bisa didaur ulang," jelas Sumadi.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta Suyana juga meminta agar pendistribusian daging qurban ke masyarakat tidak menggunakan kemasan plastik. Pelaksanaan penyembelihan hewan qurbansudah dimulai sejak 9 Juli besok di Kota Yogyakarta.
"Tiap tahun kita tidak menggunakan tas kresek sebagai pembungkus. Gunakan pembungkus-pembungkus yang ramah lingkungan seperti daun, besek, atau wadah makanan yang masih bisa digunakan lagi," kata Suyana.