Jumat 08 Jul 2022 13:01 WIB

Jerman Prihatin Penahanan Jurnalis Muslim India

Jerman berencana berdiskusi dengan India terkait kebebasan berbicara.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Bendera India (Ilustrasi). Jerman Prihatin Penahanan Jurnalis Muslim India
Foto: IST
Bendera India (Ilustrasi). Jerman Prihatin Penahanan Jurnalis Muslim India

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Jerman pada Rabu lalu menyatakan keprihatinan atas penahanan jurnalis Muslim, Mohammed Zubair. Jerman mengatakan pentingnya kebebasan pers juga berlaku untuk India.

"Pelaporan gratis bermanfaat bagi masyarakat manapun dan pembatasan menjadi perhatian," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman, Christian Wagner dalam konferensi pers, dilansir dari DW, Jumat (8/7/2022).

Baca Juga

"Wartawan tidak boleh dianiaya dan dipenjara karena apa yang mereka katakan dan tulis," kata Wagner, seraya menambahkan kedutaan besar Jerman di India memantau ini dengan sangat cermat.

Dia menambahkan Jerman akan bekerja dengan mitra Uni Eropa di lapangan, memasukkan masalah ini dalam dialog berkelanjutan mereka dengan India. "Kebebasan berekspresi dan kebebasan pers adalah fokus dari diskusi dengan India," kata Wagner.

Zubair ditangkap di ibu kota India, New Delhi, karena tweet tahun 2018 yang diduga melukai sentimen agama. Dia dituduh melanggar hukum negara tentang kerukunan beragama.

Wartawan Muslim itu adalah salah satu pendiri situs pengecekan fakta Alt News dan telah menjadi kritikus vokal terhadap pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi. Zubair juga secara rutin menyerukan ujaran kebencian oleh kelompok pinggiran Hindu di internet dan menulis tentang marginalisasi minoritas Muslim India.

Sementara, India mengatakan kritik tidak membantu. Zubair ditangkap beberapa hari setelah menarik perhatian internasional atas pernyataan kontroversial yang dibuat oleh seorang pejabat partai yang berkuasa terhadap Nabi Muhammad. Kritikus mengatakan penangkapannya adalah bagian dari tindakan keras yang lebih besar terhadap kebebasan berbicara di India di bawah Perdana Menteri Narendra Modi.

Pemerintah India membantahnya. Pada Kamis lalu, Delhi dengan cepat bereaksi terhadap komentar juru bicara kementerian Jerman, mengatakan kasus Zubair adalah masalah domestik.

"Izinkan saya menekankan ada proses peradilan yang sedang berlangsung dalam kasus ini. Independensi peradilan kami diakui dengan baik dan komentar tanpa informasi tidak membantu dan harus dihindari," kata Arindam Bagchi dari Kementerian Luar Negeri India, seraya menambahkan dia tidak berpikir akan pantas baginya atau siapa pun untuk mengomentari masalah tersebut.

photo
Salah satu pendiri situs pengecekan fakta Alt News, jurnalis Mohammed Zubair berada di dalam kendaraan polisi di luar pengadilan di New Delhi, India, Selasa (28/6/2022). - (REUTERS/Shashi Shekhar Kashyap)

https://www.dw.com/en/germany-expresses-concern-over-indias-detention-of-muslim-journalist/a-62401182

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement