REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persib Bandung mengajukan surat keberatan atas draft jadwal Liga 1 2022/2023. Sebanyak 17 pertandingan dari 20 pertandingan yang sudah memiliki jam kick off, Persib selalu bermain di atas pukul 20.00.
Pelatih Persib, Robert Rene Alberts mengungkapkan alasan kenapa bermain malam buruk bagi pemain. Hal ini sendiri telah dirasakan tim saat bermain dengan sistem bubble di seri terakhir Liga 1 2021/2022.
"Ya, kembali kami menjadi tim seperti di liga sistem bubble musim lalu yang selalu bermain malam hari bahkan bisa di jam 9.30 dan 9.45 (WITA) yang mana itu sangat tidak sehat," kata Robert di Stadion Sidolig, Kota Bandung, Jumat (8/7/2022).
"Sekarang kami menjadi tim yang paling banyak bertanding pukul 8 malam atau lebih, tentunya ini tidak adil," kata Robert.
Robert menyebut idealnya pemain bermain di pukul 4 atau 6 sore. Dari sudut pandang keilmuan, Persib bisa memiliki waktu istirahat yang cukup meski di tengah jadwal padat sekaligus.
"Jika kami bermain di antara pukul 4 sore- 7 malam, tentu saja pemain sudah bisa tiba di hotel pukul 10 malam atau lebih cepat. Mereka bisa beristirahat, menikmati makan malam sebelum tengah malam yang mana itu adalah normal," kata Robert.
Dengan jadwal tersebut tentu Persib bisa melalui proses pemulihan yang normal. Tentunya hal ini yang tidak bisa didapatkan Persib jika semua laga berlangsung pada malam hari.
"Pemain baru bisa makan malam pukul 1 dini hari dan hari berikutnya kami harus melakukan perjalanan lagi. Jadi proses pemulihan kami selalu lebih berat setiap saat," kata Robert.
Bahkan ketika kompetisi musim lalu, seringkali Persib baru tiba di hotel lewat tengah malam dan di hari yang sama Persib melakukan pemulihan. Hasilnya pun tim mengalami kelelahan fisik dan mental karena jadwal tersebut.
"Di Bali musim lalu, kami tim paling menderita karena baru tiba di hotel pukul 1-2 dini hari. Di hari yang bersamaan pemain juga harus melakukan latihan pemulihan. Jadi para pemain baik fisik dan mental kelelahan untuk memainkan pertandingan dengan jadwal seperti itu," kata Robert.