REPUBLIKA.CO.ID, PARIAMAN -- Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar), memiliki potensi seni pertunjukan yang layak diacungi dua jempol. Yang popular Pariaman Culture Every Week.
Itu merupakan pertunjukan kesenian tanah Minang yang dihelat setiap pekan. Selain itu, potensi kriya, kuliner, dan fesyen pun menjadi potensi lokal yang luar biasa.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyambangi Kota Pariaman. Kunjungan tersebut dalam rangka Workshop Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia di Kota Pariaman yang merupakan lokasi ke-17 dari rangkaian program Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia 2022.
Keberagaman potensi tersebut, kata Sandi, merupakan potensi yang sangat besar dan menjanjikan dalam upaya meningkatkan perekonomian Kota Pariaman. Menurutnya, potensi tersebut jika dikembangkan melalui inovasi serta kreativitas, serta didukung oleh pemasaran berbasis teknologi, maka akan sangat mendorong perekonomian daerah dan dapat membuka banyak lapangan kerja.
”Saya ingin mengembangkan bahwa kita punya peluang untuk mengambil peran. Karena pandemi ini memberikan suatu konsepsi baru, yaitu inovasi. Para pengusaha usaha ekonomi kreatif akan sukses jika terus berinovasi," kata dia dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Jumat (8/7/2022).
Yang kedua beradaptasi. Jangan sampai kita tidak terdigitalisasi dengan adaptasi. Apalagi, sekarang kita sudah masuk ke dalam era kolaborasi. Kita masuk industri revolusi 4.0 dan society 5.0. Kita punya program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang akan mendigitalisasi 30 juta UMKM yang ada di Indonesia yang saya harapkan sebagian dari Kota Pariaman.
"Terakhir, dulu kita fokus berkompetisi. Sekarang kita harus berkolaborasi,” beber Sandi dalam workshop yang digelar di Balai Wali Kota Pariaman dihadiri oleh Wali Kota Pariaman Genius Umar.
Sandi mengatakan, pihaknya telah memulai pembangunan ekosistem ekonomi kreatif di Kota Pariaman. Ada empat potensi subsektor di kota tersebut, pertama seni pertunjukan, kuliner, kriya, dan fesyen.
”Harapannya merekalah yang menjadi ujung tombak penciptaan 1,1 juta lapangan kerja baru di tahun ini. Dan 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024,” kata Sandi.
Terkait potensi seni pertunjukan, dia mengungkapkan, bahwa Tari Piring bisa menjadi daya tarik utama dari pariwisata berkualitas dan berkelanjutan. ”Terutama dari sisi ekonomi kreatifnya. Ini akan kita dorong ke depan,” ungkapnya.
Peserta workshop adalah pelaku ekonomi kreatif yang mayoritas adalah generasi muda yang berada di Kabupaten Sleman dengan jumlah 35 orang. Mereka diharapkan semakin berperan mendorong bangkitnya ekonomi kreatif Indonesia. Selain itu, mereka dapat menciptakan lapangan kerja, gerak cepat, dan produk ekonomi kreatifnya berdaya saing tinggi.