REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, mengungkapkan nama yang telah disiapkan untuk venue Piala Dunia Bola Basket 2023 mendatang. Bersama Jepang dan Filipina, Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia Bola Basket 2023, yang bakal mulai dihelat pada akhir Agustus 2023 mendatang.
Saat ini, pemerintah lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan BUMN sektor kontruksi, Adhi Karya dan Nindya Karya, tengah merampungkan pembangunan lapangan olahraga tertutup (indoor arena) di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.
Nantinya, indoor arena tersebut akan digunakan menjadi venue gelaran Piala Dunia Bola Basket 2023. Pembangunan indoor arena berstandar internasional ini merupakan salah satu syarat yang diajukan FIBA kepada tuan rumah penyelenggara Piala Dunia Bola Basket. Indoor arena dengan kapasitas mencapai 16 ribu penonton ini menjadi arena olahraga multi fungsi.
Selain bisa menggelar pertandingan olahraga di dalam ruang tertutup, seperti bola basket dan hoki, indoor arena ini juga bisa difungsikan sebagai konser musik. Mulai dibangun pada Desember 2021, indoor arena ini diharapkan sudah bisa rampung pada Desember 2022 mendatang. Menpora menyebut, pembangunan venue olahraga ini merupakan salah satu aspek yang dibutuhkan dalam meningkatkan prestasi olahraga.
''Tujuan utama pembangunan ini didedikasikan untuk prestasi. Venue ini diharapkan bisa digunakan semaksimal mungkin untuk prestasi olahraga,'' ujar Zainudin kepada wartawan usai meninjau pembangunan indoor arena tersebut, Jumat (8/7/2022).
Terlebih, Indonesia memiliki mimpi besar untuk bisa finish di lima besar pada gelaran Olimpiade 2044. Pembangunan fasilitas olahraga ini, tutur Zainudin, diharapkan bisa mendukung mimpi besar tersebut.
''Karena itu, kami akan sgera berkoordinasi dengan cabang-cabang olahraga yang nantinya akan menggunakan fasilitas olahraga ini,'' kata Zainudin.
Zainudin pun mengungkapkan telah menyiapkan nama untuk indoor arena tersebut. Indonesia Arena dipilih menjadi nama indoor arena, yang menyerap anggaran mencapai Rp 639 miliar. Alasan pemilihan nama tersebut, tutur Zainudin, terkait dengan penggunaan indoor arena tersebut.
''Ini arena untuk Indonesia. Jadi, nanti rencananya namanya adalah Indonesia Arena. Ini multi fungsi, untuk semua kalangan, untuk rakyat Indonesia. Namun, penggunaannya harus ikut aturan. Kita juga harus bisa menjaga keseimbangan penggunaan antara olahraga dan non olahraga,'' kata Zainudin.